Grid.ID - Dalam dua hari berturut-turut tim dokter Rumah Sakit Ksatria Airlangga (RSTKA) menangani dua pasien patah tulang akibat bencana gempa Donggala.
Pasien patah tulang memang dialami masyarakat akibat gempa Donggala.
Pasien patah tulang akibat gempa Donggala membutuhkan penanganan serius
Rabu (10/10) Marta Malabang (56) yang mengalami luka di kaki kanannya akibat kejatuhan mesin jahit saat gempa Donggala akhirnya bisa dioperasi tim dokter.
"Kemarin kaki kanan saya ini cuma di gips saja supaya tidak makin bengkak karena fasilitas rumah sakit Donggala saat kejadian lumpuh," kata ibu dua orang anak yang tinggal di
kampung Labuan Bajo, Donggala, usai jalannya operasi pemasangan pen oleh dr. Bambang Widiwanto, SpOT.
Baca Juga : Gempa Donggala, Kisah Dokter Spesialis Naik Perahu di Tengah Ombak Besar
Ibu dua orang anak yang hari-hari sebagai penjahit itu menceritakan bagaimana saat musibah gempa yang disusul tsunami yang mengerikan tersebut.
Begitu bumi bergetar keras rumah kayu berbentuk panggung itu langsung goyang dan tak lama kemudian ambruk.
Beruntung sebelum bangunan runtuh ia sempat meraih cucunya yang masih balita kemudian memeluknya erat.
Tapi naas begitu ambruk mesin jahit besar yang selama ini menjadi sumber penghiudpannya itu terjatuh kemudian mengenai kaki kanannya sampai luka ternganga.
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya