Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Dienfitri Awalia
Grid.ID - Tabloid Bola akhirnya harus mengucapkan kata perpisahan pada hari ini, Jumat (26/10/2018).
Bukan waktu yang singkat bagi tabloid Bola hingga mampu menjadi media cetak olahraga yang begitu melekat di hati masyarakat Tanah Air.
Berawal dari terbit sebagai sisipan harian Kompas pada Maret 1984, tabloid Bola kemudian berhasil berdiri di atas kaki sendiri pada 2 April 1988.
Baca Juga : 29 Tahun Berkarier Jadi Perancang Busana, Anne Avantie: Dunia Fashion Itu Tidak Selalu Glamor
Pemimpin redaksi tabloid Bola, Weshley Hutagalung, mengatakan bahwa kehadiran tabloid Bola tak sekadar menghadirkan berita olahraga, tetapi juga mengedukasi masyarakat mengenai olahraga itu sendiri.
Hal itu pula yang menjadikan tabloid Bola melekat sebagai bagian dari pengalaman hidup orang banyak.
"Produk ini produk kebanggaan, tidak hanya milik Kompas Gramedia, tapi ini kebanggaan dunia olahraga Indonesia karena yang kita hadirkan itu kan tidak hanya berita, tapi lebih berusaha membantu orang memahami olahraga itu apa," tutur Weshley saat dihubungi Grid.ID melalui sambungan telepon, Jumat (26/10/2018).
"Kita mengawal kebijakan yang diambil lalu kita kan punya prinsip memberikan sports knowladge, jadi tidak melulu tentang menang kalah tapi ada sisi-sisi lain dalam olahraga ini yang bisa kita beritakan dan membuat kehidupan manusia itu lebih bagus," tuturnya lagi.
Nyesek, Abidzar Al Ghifari Sampai Lakukan Ini Demi 'Hadirkan' Mendiang Uje di Pernikahan sang Adik, Umi Pipik Auto Mewek
Penulis | : | Annisa Dienfitri |
Editor | : | Widyastuti |