Find Us On Social Media :

Setan Jawa Garin Nugroho Siap Diputar di Australia Akhir Pekan Ini! Udah Tahu Ceritanya Belum?

By Al Sobry, Selasa, 21 Februari 2017 | 20:28 WIB

Cerita pesugihan Setan Jawa

Film bisu berjudul Setan Jawa (Satan Jawa) sempat memukau penonton Indonesia pada pemutarannya September 2016 lalu.

Tidak hanya untuk penonton Indonesia, film hitam putih pertama karya Garin Nugroho yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation ini akan membuka world premiernya di Opening Night of Asia Pacific Triennial of Performing Arts di Melbourne, Australia, Jumat 24 Februari mendatang.

Dikutip dari keterangan pers pada Selasa (21/2/2017) ini, pementasan film hitam putih ini akan diiringi komposisi asli orkestra gamelan Indonesia karya Rahayu Supanggah.

Buat yang belum tahu, film Setan Jawa memang film bisu, namun di setiap babnya ada narasi dan alunan musik gamelan.

Nah, pada pementasan di Melbourne nanti, Rahayu Supanggah yang merupakan seniman musik yang akan memperkenalkan dan mempopulerkan musik gamelan Jawa ke masyarakat dunia selama lebih dari 40 tahun yang akan menanganinya.

Orkestra gamelan ini akan dibawakan secara langsung di depan layar dengan 20 pengrawit (pemusik gamelan) yang berkolaborasi dengan Melbourne Symphony Orchestra, orkestra simfoni tertua di Australia.

“Kesuksesan Setan Jawa karya Garin Nugroho yang dipentaskan di Jakarta pada September 2016 yang lalu ternyata juga menarik atensi dari luar negeri. Ini merupakan kesempatan yang baik untuk memperkenalkan musik tradisional Indonesia kepada masyarakat dunia,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Setan Jawa akan dipentaskan di gedung Melbourne Art Centre, Australia dengan kapasitas 2.664 penonton.

Sinopsis Setan Jawa

"Setan Jawa" berkisah tentang cinta dan tragedi kemanusiaan dengan latar waktu awal abad ke-20, era di mana film bisu mulai bermunculan. 

Menceritakan pemuda desa miskin bernama Setio (Heru Purwanto). Ia jatuh cinta pada Asih (Asmara Abigail), putri bangsawan Jawa. Namun lamarannya ditolak lantaran ia tidak berharta. 

Setio kemudian meminta bantuan kepada iblis lewat "Pesugihan Kandang Bubrah" agar bisa cepat kaya sehingga bisa melamar Asih. 

Mereka akhirnya menikah dan hidup bahagia di rumah Jawa yang megah.