Grid.Id Hujan seharian membuat sejumlah wilayah di Jakarta banjir. Rumah-rumah terendam. Jalan-jalan penuh genangan air.
Kalau kita tidak memiliki cara ampuh hadapi banjir, bisa jadi kita bakal ketakutan.
Terlebih lagi, jika ada binatang melata yang masuk rumah. Misalnya, ular, biawak, tikus, dan serangga.
Jika dibiarkan, binatang itu bisa mengancam keselamatan jiwa.
Apa akal? Tutup lubang-lubang yang terbuka, karena binatang bisa bersarang di sana saat banjir surut.
Pantau bagian-bagian rumah yang terhubung dengan selokan atau bak kontrol menuju riol kota.
Sebaiknya, lubang-lubang itu berbahan besi yang dicat antikarat sehingga tak mudah rusak.
Gunakan sistem tutup yang fleksibel, -bisa dibuka tutup untuk kemudahan dalam perawatan berkala.
Selain antisipasi binatang melata yang masuk rumah, kita perlu melakukan hal penting selama banjir.
Kita perlu mematikan arus listrik yang mengalir ke stop kontak di bagian bawah dinding. Sebaiknya terminal untuk stopkontak memang disiapkan terpisah dengan lampu.
Membungkus dokumen dengan lapisan yang kedap air. Misalnya, plastik kontainer yang ditutup rapat dengan selotip dan plastik pembungkus lain.
Biasanya, air mulai masuk dari lubang-lubang drainase. Saat ancaman banjir datang, tutup lubang air dengan buntalan plastik agar debit air yang masuk rumah tak tinggi.
Koordinasi dengan aparat lingkungan. Pastikan ketahui jalur evakuasi dan logistik.
Dengan mempersiapkan beberapa hal sebelum dan saat banjir, nyawa dan harta pun dapat diselamatkan.
Dan yang tak kalah penting adalah persiapan saat banjir menghadang.
Kita perlu menyiapkan emergency kit. Ambil contoh air minum kemasan, makanan kering, radio bertenaga baterai, dan senter.
Sediakan rencana komunikasi untuk memastikan sekeluarga tetap terhubung bahkan saat keluarga tidak bersama.
Jika terlanjur tinggal di daerah banjir, sebaiknya mempertimbangkan membeli asuransi rumah yang mencakup bencana banjir.