Grid.ID - Nana Gerhana, M.Psi., salah seorang psikolog wanita pernah mengutarakan, “Tidak bisa disalahkan, memang nyatanya banyak orang yang menikah muda tapi lebih cepat cerai, " ujarnya sebagaimana dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Tapi, kata Nana, itu hanya efek lain dari menikah di usia muda. Karena itu, lanjut Nanan, ketika orang ingin menikah muda yang penting adalah kesiapan usia fisik dan usia mental.
Artinya, jika secara fisik usia masih muda, tapi secara mental sudah siap, ya silahkan menikah.
Namun jangan lakukan, jika kamu hanya siap di usia fisik, namun belum siap dalam usia mental.
Perceraian terjadi, karena kedua pasangan kebanyakan kurang berpikir panjang.
Nah sebelum menikah, cobalah bertanya pada diri sendiri, misalnya:
- Siap mental?
- Sudah siap berkeluarga?
- Siap secara ekonomi?
- Bisa menjadi istri?
- Siap mandiri dan tidak tergantung orangtua?
Bukan itu saja, menikah juga bertujuan untuk mendapat keturunan. Berapa usia ideal untuk memiliki keturunan? Di atas 20 tahun atau di bawah usia itu?
Di bawah usia 20 tahun ada risikonya, lho.!
- Karena organ reproduksi belum siap risikonya lebih tinggi terhadap pendarahan dan infeksi lebih tinggi dibanding di atas usia 20 tahun.
- Perkembangan janin rawan, sehingga mudah mengalami premature (di abwah 37 minggu)
- Bayi lahir dengan barat badan rendah dan mengalami depresi postpartum (cemas setelah melahirkan)
Saran para pakar, menikahlah di usia ideal, yakni di atas 20 tahun.