pernah mengutarakan keinginannya untuk menikah di usia muda. Tidak sedikit remaja yang mempunyai
pemikiran demikian.
Tidak salah, kok. Itu hak mereka, dan sah-sah saja!
Apa untung ruginya menikah di usia muda?
Keuntungannya :
1. Bisa mewujudkan mimpi indah bersama
Karena sudah sah secara agama dan negara, ketika sudah memiliki cucu fisik kita masih kuat untuk menemani dan bermain
bersama anak cucu.
2. Alasan reproduksi
Bagi wanita, usia yang baik untuk reproduksi mulai usia 20 atau 24 tahunan. Ini penting,
karena berpengaruh pada kesehatan ibu maupun bayi.
3. Calon suami sudah siap menafkahi.
Bagi istri yang tidak bekerja, suami sebagai pencari nafkah tunggal itu penting. Banyak
pernikahan kandas di tengah jalan, gara-gara alasan ekonomi.
Kerugiannya……
1. Belum mandiri, terutama secara finansial.
Biasanya di usianya yang masih terlalu muda,
pekerjaan tetap. Bahkan masih “kutu loncat” dari satu perusahaan ke perusahaan lain,
dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain. Kondisi ini berpengaruh pada pengaturan
keuangannya.
2. Kehilangan masa muda
Ada perubahan yang terjadi. Kalau sebelum menikah banyak waktu kosong untuk hang
out kini harus berubah.
3. Belum matang secara emosi
Memasuki usia 20 tahun, wanita maupun pria masih labil. Ego mereka masih tinggi.
Pertengkaran sering terjadi dan sulit mencari solusinya, dan sering pula berujung pada
perceraian.
4. Sulitnya adaptasi
Membesarkan, mendidik, dan mengasuh anak adalah tugas bersama suami dan istri.
Namun jika ini tidak dipahami bersama, bisa petaka yang muncul. Terlebih jika keduanya
tidak saling meluangkan waktu. Tentu ini bukan hal mudah untuk dijalani, jika keduanya
belum matang dalam mengarungi biduk rumah tangga.