Grid.ID - Beberapa pengguna Facebook melakukan bunuh diri sambil menyiarkannya langsung melalui Facebook Live.
Itulah sebabnya pengelola jejaring sosial tersebut mencoba tool baru, untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
Tool itu berupa program kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI).
Tool ini menelusuri posting dari pengguna Facebook dan menemukan gejala bunuh diri, misalnya komentar bernada khawatir dari teman si pengguna.
Facebook akan berupaya menghubungi pengguna tersebut, termasuk dengan menampilkan layar berisi informasi layanan konsultasi.
Sebelumnya, Facebook hanya mengandalkan laporan dari sesama pengguna untuk mengidentifikasi orang yang berniat mengakhiri hidup.
Laporan dari pengguna juga digunakan untuk "melatih" algoritma AI agar lebih piawai dalam mengendus percobaan bunuh diri yang mungkin timbul.
Product Manager Facebook, Vanessa Callison-Burchold menjelaskan bahwa AI baru ini tengah diuji coba di kalangan user Facebook di Amerika Serikat.
Hasilnya, ternyata lebih akurat dibandingkan laporan dari sesama pengguna.
Vanessa melanjutkan, AI akan bekerja otomatis di latar belakang sistem (background).
Namun, dalam kasus yang dinilai darurat dan butuh penanganan segera, AI akan langsung melapor ke anggota community team Facebook.
Selain AI, Facebook turut meluncurkkan beberapa tool lain dengan tujuan sama, termasuk layanan chatting dengan organisasi-organisasi pencegahan bunuh diri via Messenger.
Ada juga pengiriman informasi konsultasi secara langsung ke penyiar Facebook Live yang terindikasi bakal bunuh diri.