"Untungnya kita di Bali, apalagi dengan adanya sanggar-sanggar, sudah terlatih. Jadi ini sebenarnya untuk pemantapan saja untuk anak-anak. Tidak perlu melatih dari awal," tambahnya.
Tak hanya tampil sendiri, namun para penari ini akan diiringi gamelan. Ada total 25 penabuh yang bersama para penari cilik akan tampil di depan Raja Salman, tepat setelah sang Raja dan rombongannya turun dari pesawat.
Untuk pemilihan sanggar, menurut Beratha, tidak ada pemilihan secara khusus. Apalagi dengan waktu yang cukup mepet.
Pertimbangan dari jarak dan juga kedekatan sanggar yang kerap mendukung kegiatan Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menjadi satu di antara alasannya.
BACA Video : Mobil Pangeran Turki, Ponakan Raja Salman Yang Doyan Koleksi Mobil Berlapis Emas
Setelah gladi resik Kamis sore, mereka juga akan melakukan pemantapan terakhir di lokasi, Sabtu.
Di mana dengan tenggang waktu sebelum rombongan Raja Salman tiba di Bali, mereka datang terlebih dahulu di bandara untuk uji coba terakhir.
Para penari berkumpul di Bandara Ngurah Rai sekitar tiga jam sebelum rombongan Raja Salman tiba.
Satu truk mengangkat peralatan tabuh.
Tari Pendet merupakan tari penyambutan khas Bali sejak tahun 1950-an.
Tari ini dipentaskan untuk menyambut tamu agung.
BACA Mewah, Kaviar Jadi Menu Pembuka Raja Salman di Pesawat
Beratha berharap bisa lebih memperkenalkan seni dan budaya Bali ke ranah internasional, khususnya kepada Raja Salman dan pangerang Arab.
Bagi para penari cilik, ini pengalaman dan sejarah tersendiri karena berkesempatan unjuk gigi di depan Raja Arab Saudi.
Ni Ketut Suwitri, pemilik Sanggar Sawitri mengatakan, ini salah satu pengalaman paling panas untuk berkesempatan tampil di depan Raja Salman.
"Ini yang paling hot. Karena sebelumnya kan (Raja Salman) belum pernah ke sini. Dan ini mendadak baru kemarin sore dikabari kepastiannya. Tapi saya langsung siap," ujar Suwitri antusias. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)