"Saya harus memaafkan suami saya karena kami memiliki anak," ujar ibu seorang anak itu.
Dan Chatchawarn menerima nasibnya dengan pasrah dan siap melanjutkan hidupnya.
"Anda bisa lari dari apapun, tetapi tak bisa lari dari karma. Tak ada yang tahu hal ini akan terjadi tetapi memang dalam banyak hal kita tak bisa melarikan diri," tambah dia.
"Suami saya sudah berdosa dan dia akan menerima karmanya satu hari nanti. Suami saya sudah dipenjara dan dia memiliki anak yang membutuhkan ayah," lanjut Chatchawarn.
Seorang teman, Sudarat Khunarup mengambil beberapa foto Chatchawarn untuk berusaha menggalang dana untuk membiayai pegobatannya.
"Suaminya menyiramkan bensin lalu membakarnya. Dia selamat tetapi hidup dalam kesakitan yang amat sangat serta membutuhkan bantuan medis," kata Sudarat.
"Dia sudah menjalani pembedahan di leher, mulut, dan pipi sebanyak dua atau tiga kali," ujar Sudarat.
Dia melanjutkan, Chatchawarn juga membutuhkan pembedahan di tangan kanannya dan Nednapa juga mengalami masalah otot.
"Dia tak bisa bekerja dan suaminya tak bisa membantu karena dipenjara. Kini dia membutuhkan bantuan mulai dari air bersih, alkohol untuk lukanya, pakaian katun, dan kebutuhan medis lainnya," lanjut Sudarat.
Nednapha sendiri sudah ditahan setelah mengakui perbuatannya. Sejauh ini belum diperoleh kabar kapan vonis akan diberikan dan seberapa lama sidang akan digelar.