Find Us On Social Media :

Astaga, Wanita 21 Tahun Ini Dikremasi Hidup-hidup

By Hery Prasetyo, Minggu, 5 Maret 2017 | 01:17 WIB

Ilustrasi

Grid.ID - Wanita muda bernama Rachna Sisodia ini dikremasi oleh suaminya sendiri dalam kondisi masih hidup.

Kini, kepolisian negara bagian Uttar Pradesh, India tengah menyelidiki kematian perempuan berusia 21 tahun asal kota Noida itu.

Sebelum dikremasi, mahasiswi berusia 21 tahun itu dinyatakan meninggal dunia oleh tim dokter di RS Sharda, Minggu (26/2/2017) sekitar pukul 23.45 dengan penyebab kematian infeksi paru-paru.

Menurut catatan rumah sakit, jenazah perempuan itu diserahkan kepada suaminya Davesh Chaudary (23) pada Senin (27/2/2017) sekitar pukul 01.27 dini hari.

Davesh kemudian membawa jenazah istrinya itu dengan mobil ke distrik Aligarh dan kemudian proses kremasi dilakukan sekitar pukul 08.00.

BACA JUGA: Gadis-Gadis Belia Ini Bunuh Diri di Broadcast Live Video, Salah Teknologi kah?

BACA JUGA: 8 Rules Penting di WhatsApp Group yang Tidak Pernah Dibahas Orang

Namun, saudara laki-laki Rachna mencurigai kematian saudarinya itu dan menghubungi kepolisian Aligarh yang datang ke lokasi kremasi untuk menghentikan proses itu.

Saat polisi tiba, 70 persen tubuh Rachna sudah terbakar, dan polisi mengirimkan jenazah Rachna ke rumah sakit untuk diotopsi.

Setelah memeriksa jenazah Rachna, dua tim panel dokter mengatakan Rachna masih hidup saat diletakkan di tumpukan kayu untuk dikremasi.

"Penyebab kematiannya adalah syok akibat dibakar hidup-hidup," ujar kepala kepolisian Aligarh, Rajesh Pandey.

Berdasar hasil pemeriksaan dokter ditemukan abu di dalam saluran pernapasan Rachna yang memperkuat dugaan bahwa dia masih bernapas saat dikremasi.

"Ini terjadi saat seseorang dibakar hidup-hidup. Partikel-partikel abu masuk ke dalam paru-paru lewat tarikan napas," ujar seorang perwira polisi.

"Jika seseorang sudah meninggal maka partikel-partikel itu tak akan masuk ke dalam paru-paru dan saluran napas," tambah dia.

Para dokter juga memeriksa potongan tulang Rachna untuk melakukan tes DNA yang hasilnya akan disampaikan kepada polisi.

Sementara itu, setelah hasil otopsi dipublikasikan paman korban langsung memasukkan gugatan terhadap suami korban dan 10 kerabatnya karena menculik dan memerkosa keponakannya itu.

Menurut Kailash Singh, paman korban, Rachna hilang dari kediamannya di Bulandshahr sejak 13 Desember tahun lalu.

"Kami sudah mencari ke semua tempat tetapi sia-sia. Kemudian kami tahu dia tinggal bersama Devesh. Kami lalu datangi desa pria itu di Aligarh tapi juga gagal menemukannya," ujar Singh.

Kini Devesh dan 10 orang lainnya yang dilaporkan Singh ke polisi sudah melarikan diri dan polisi masih melacak keberadaan mereka. (Intisari)