Bahkan ibu yang baru melahirkan pun harus membawa bayinya ke kandang sapi.
Bisa juga di kandang hewan piaraan lain atau tempat pengasingan yang tidak sehat.
Masih ingat nasib yang merenggut nyawa gadis Nepal bernama Roshani Tiruwa (15) Desember tahun lalu?
Mengenaskan !
Ia ditemukan tewas oleh ayahnya dalam sebuah kandang hewan di desa Gajra, Nepal.
Gadis cilik ini diperkirakan kehabisan nafas karena dipaksa tinggal di kandang sempit tanpa ventilasi udara.
BACA JUGA : Astaga, Wanita 21 Tahun Ini Dikremasi Hidup-hidup
Boleh saja mereka menganggap itu tradisi, tapi bagaimana dampaknya bagi psikologis maupun fisiknya?
Padahal inilah fakta yang terjadi :
1. Menstruasi merupakan siklus yang berhubungan dengan hormon reproduksi wanita, jadi tidak membahayakan.
Wanita yang tidak haid, justru ada masalah dengan kesehatannya.
2. Mengalami penderitaan fisik, karena harus rela diinjak sapi. Tubuhnya pun berbaur dengan kotoran sapi.
3. Dilarang masuk rumah, termasuk aktivitas di rumah, seperti mencuci dan lainnya. Sampai menyentuh keluarganya pun nggak boleh.
4. Makanannya tidak memenuhi standar gizi, karena hanya boleh makan roti dan nasi. Wanita yang baru melahirkan, semakin menderita. Banyak ibu dan bayinya yang meninggal gara-gara Chhaupadi ini.
Ironis, padahal kesetaraan gender tengah jadi pembicaraan para aktivis wanita.
Namun, tradisi yang sangat merendahkan dan membuat wanita merana ini, masih berlangsung hingga kini.