Data terbaru menyebut kalau Kampung telanjang sudah punya 50.000 lebih turis yang sengaja datang berkunjung ke sini, terutama pada musim panas.
Tidak heran, kampung telanjang ini sudah seperti kota-kota wisata lainnya.
Selain dipenuhi keunikan yang tidak jauh berbeda dari kelompok pandati telanjang (nudis).
Perbedaannya di The Village Naturiste ini sudah memiliki fasilitas yang lebih modern seperti bank, supermarket, toko kacamata, salon, bahkan kantor pos, dan semua itu dijaga oleh para karyawan yang juga bertelanjang.
Buat kamu yang beneran tertarik untuk mengunjungi tempat ini, setiap wisatawan akan dipungut pajak masuk sekitar Rp. 120 ribu.
Bea masuk itu akan mengikat (tepatnya mewajibkan) untuk kamu melepas semua pakaian dan berbaur dengan santai dengan pengunjung lainnya.
Tanpa pakaian, daleman atau koteka sekalipun.
Dan jika kamu datang ke sini (telanjang) tapi tidak berani keluar alias cuma di dalam kamar, maka kamu akan di denda Rp. 300 ribu, bahkan kalo melakukan hal aneh bisa jadi kamu bakal menginap di sel tahanan.
Pasalnya di kampung telanjang ini, kamu wajib banget memamerkan “aset” vital tubuh. Namun, selama berkunjung, wisatawan dilarang keras untuk mengambil foto maupun video.
A truly naked restaurant di London
Restoran telanjang di London benar-benar sudah dibuka.