Find Us On Social Media :

#PlayTalk : Cara Unik Komunikasi Ala Natasha Mannuela, Olivia Marzuki, dan Phieter Angdika

By Way, Kamis, 9 Maret 2017 | 01:59 WIB

PlayTalk di Binus

Grid.ID - Perkembangan dunia komunikasi selalu menarik untuk diikuti. 

Finding Your Voice, merupakan tema yang diusung dalam acara bertajuk #PlayTalk.

Sebuah inspiring storytelling yang selalu mendatangkan pembicara ahli di bidangnya ini, digelar pada Selasa, 7 Maret 2017 jam 19.00-21.00 WIB di Auditorium Binus International, fX Sudirman.

#PlayTalk terselenggara atas kerja sama MNC Play dan Binus University International Communications Program.

Mahasiswa dan penonton yang ingin datang ke #PlayTalk dapat melakukan reservasi hanya dengan ‘klik’ #PlayTalk di Go-Tix pada aplikasi Go-Jek.

Tema tersebut untuk menggali keunikan cara berkomunikasi tiga pembicara inspiratif yang berlatar belakang berbeda. 

Mereka bertiga adalah ratu kecantikan, news anchor, dan penyandang tuna rungu. 

Ade Tjendra, Direktur Komersial MNC Play, selaku partner acara ini, dalam keterangan yang dikirim ke redaksi Grid.ID (7/3) menyatakan bahwa MNC Play terus bekerjasama dengan Binus International University khususnya Communication Program.

Alasannya adalah luasnya ranah baru yang bisa terus digali dari dunia komunikasi.

Natasha Mannuela Halim

Natasha Mannuela Halim, perempuan asal Bangka Belitung yang dinobatkan menjadi Miss Indonesia 2016, hadir untuk menceritakan pengalamannya. 

Prestasi Natasha di dunia kecantikan semakin melejit dengan predikat Runner Up Miss World yang baru saja diraihnya di Amerika Serikat 2016 lalu. 

Di usianya yang masih 22 tahun, Natasha banyak terlibat di berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dan bertemu banyak orang dari berbagai latar belakang budaya. 

Kemahirannya berkomunikasi dengan beragam lapisan masyarakat dari berbagai belahan dunia dibagikan kepada peserta yang hadir di #PlayTalk.   Olivia Marzuki

Kepiawaian dalam menyampaikan pesan kepada khalayak agar mudah dipahami adalah keunikan dari pembicara kedua yang hadir di #PlayTalk. 

Olivia Marzuki, bergelut selama hampir 9 tahun di dunia presenter.

Sebelumnya dia mengenyam pendidikan di International Studies dari International Pacific College Selandia Baru. 

Tak heran jika wanita ini memiliki keahlian dalam mengemas berita menjadi sesuatu yang menarik untuk dikonsumsi publik. 

Saat ini, Olivia aktif memberikan pelajaran seputar Public Speaking dan menjadi presenter salah satu TV berita di Indonesia.

Phieter Angdika

Pembicara ketiga yang hadir di #PlayTalk kali ini memiliki cara berkomunikasi paling unik di antara yang lainnya. 

Phieter Angdika, penyandang tunarungu ini hadir mewakili Pusat Layanan Juru Bahasa Isyarat (PLJ), Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (GERKATIN), dan GERKATIN Kepemudaan. 

Phieter mengalami tuli sejak usia satu tahun.

Sampai akhirnya dia terus berjuang untuk menguasai bahasa isyarat dan keterampilan untuk berkomunikasi dengan orang normal. 

Kehadirannya di #PlayTalk membawa warna baru bagi peserta yang hadir.

Peserta mendapatkan kesempatan untuk sedikit mempelajari bahasa isyarat dan membangun kepedulian pada kelompok ini. 

Kisah yang dibagikan Phieter di #PlayTalk juga membawa misi agar seluruh fasilitas publik di Indonesia bisa ramah terhadap orang-orang seperti Phieter.

Grup musik S.Y.D.E.R.A

Melengkapi ketiga pembicara di acara #PlayTalk, hadir pula grup musik S.Y.D.E.R.A. S.Y.D.E.R.A atau Super Young Dangerous Energetic Rockstar in Action ini bergenre rock yang berkiblat pada grup musik Paramore asal Amerika. 

Band yang beranggotakan 5 personil ini pertama muncul dengan single Lepaskan yang diciptakan langsung oleh Benjamin Renhat, pemilik label Bahaya Records. 

Selain S.Y.D.E.R.A, Bahaya Records juga menaungi beberapa musisi seperti Putri Sinam, Souljah, Tipe-X, Gangstarasta, dan Bigwave.

Christine Gneuss, Head of Communications Program Binus International University, mengatakan, “Banyak hal baru yang dapat dipelajari seorang mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi. 

Salah satunya adalah uniknya cara berkomunikasi satu individu dengan individu lainnya. 

Kecakapan pemahaman dalam hal ini tentunya akan mempermudah kita menguasai dunia komunikasi secara lebih komprehensif."