Namun..
Jika IYA, aku ingin segera melamarmu, mengajak kedua orang tuaku, untuk berhadapan dengan orang tuamu, kemudian menikah dengan kamu.."
Tegas, penuh arti, dan inilah laki-laki sesungguhnya; MELAMAR.
Dan ini jawaban Salma untuk tudingan-tudingan netizen yang sempat dialamatkan padanya :
Setelah bikin post #HaqySelmaJourney, banyak komen masuk yang sifatnya pro-kontra,direct message IG, LINE pribadi, pun juga dipenuhi orang yang mengkritisi, memuji, memotivasi, juga konsultasi.
Disini aku mau menjawab beberapa pertanyaan yang (mungkin) agak mengganjal pikiran sebagian orang
Menurutku, jadi PRIA SEJATI itu harus punya tujuan hidup
Mau kerja tahun berapa, nikah tahun brp, dan goals apa aja dalam hidupnya.
Kita WAJIB tahu, apakah goals yang ia "set" sesuai dengan goals kita atau tidak. Apakah mimpi yang hendak ia capai itu selaras dengan tujuan hidup kita atau tidak, sehingga kita bisa hidup bersama tanpa ADA SATU PIHAK PUN YANG SETENGAH HATI MENJALANINYA.
Yang ke-2, jadi pria sejati itu harus punya keseriusan dalam hubungannya.
"Serius" ini bukan hanya persoalan hati saja, tapi hati & logika, ia harus bisa membuat wanita-nya yakin, bahwa ia serius dan punya tujuan yang jelas.
Disamping itu, tunjukkan bahwa yang ia lalui saat ini itu dilakukan dengan bersungguh-sungguh, demi masa depan.
Kalau ia sedang merintis karir, ya berikan effort semaksimal mungkin. Kalau ia sedang pendidikan, ya tunjukkan kalau ia punya target yang pasti, peringkat yang baik, reputasi yang baik, dan plan.
Jika TIDAK, jangan buat wanita-nya mati sia-sia karena menunggu.
Jangan sampai terjadi, wanita yang rela mengorbankan waktunya untuk mendampingi pria dari nol, tapi yang ditunggu nggak worth-it. Nggak punya tujuan dan keseriusan.
Gimana cara nunjukin keseriusan?
Untuk para pria, simpel, kasih tahu tujuan hidupmu dan tunjukin "di mana" posisi calon istrimu nantinya
Misal, kamu adalah mahasiswa tingkat akhir, posisi calon istrimu adalah menemani km skripsian, maka tunjukkan km bersungguh2 mengerjakan skripsi itu agar selesai sesuai target dan dapat melanjutkan ke jenjang yg lebih serius, jika tidak berkenan? Jangan paksa dia.
Wanita harus menemani dari nol, harus RELA MENUNGGU. Betul.
Tapi yang harus digarisbawahi, jangan sampai menemani dari nol dan menunggu, tapi yang "ditemani" tidak punya 2 poin di atas.
Dan yang ketiga, yang PALING MUTLAK... (*)