Find Us On Social Media :

Gadis SMA Ini Juga Suntik Hormon Testoteron Seperti Evelyn Agar Jadi Laki-laki

By Hery Prasetyo, Jumat, 10 Maret 2017 | 01:39 WIB

Matthew, seorang siswi SMA di Australia yang ingin suntik hormon testoteron agar menjadi laki-laki.

Grid.ID - Banyak perempuan yang memutuskan untuk menjadi laki-laki dengan cara melakukan suntik hormon testoteron.

Evelyn salah satunya dan kasus yang sama terjadi pada gadis SMA di Australia.

Bedanya, menurut pengakuannya, Evelyn melakukan hal ini hanya ingin berpenampilan laki-laki.

Sedangkan orientasi seksnya tetap normal dan suka laki-laki.

Kebanyakan, perempuan yang melakukan suntikan hormon testoteron karena benar-benar ingin menjadi laki-laki dan orientasi seksnya memang berbeda dari fisik atau gendernya.]

BACA JUGA: Pengakuan Evelyn Soal Suntik Hormon, Setiap Bulan 2 Suntikan

Di Australia, seorang siswi sebuah SMA sampai harus berurusan dengan Pengadilan Keluarga untuk mendapatkan izin dari keluarga melakukan suntik hormon testoteron.

Sidang digelar Fabruari 2017 lalu dan vonis hakim mengizinkan Matthew menjalani suntik hormon testoteron dalam rangka menjadi laki-laki.

Gadis itu dinilai menderita gender dysphoria, atau seorang anak yang identitasnya tak sesuai dengan kelaminnya.

Menurut ibunya, Matthew memiliki wajah jauh lebih dewasa dari usianya.

Gadis itu bahkan sudah merencanakan menjalani terapi tahap kedua.

BACA JUGA: Ini Bocoran Biaya yang Diperlukan untuk Suntik Testosteron Seperti Evelyn, Mahal Enggak Ya?

Terapi tahap kedua itu akan mengubah dia menjadi sangat laki-laki secara fisik dan tak bisa dikembalikan lagi.

Namun, Pengadilan Keluarga sudah menyetujui keinginan Matthew dan dia akan segera menjalani serangkaian terapi demi mengubah dirinya menjadi laki-laki. Gadis yang disamarkan namanya menjadi Mattew itu sejak umur 6 tahun merasa bukan wanita.

BACA JUGA: Fakta-fakta Suntik Hormon Testoteron Evelyn dan Kecenderungan Maskulinitasnya

Lalu, dia kini memutuskan untuk menjadi laki-laki seperti yang ia rasakan.

Pengadilan Keluarga akhirnya menyetujuinya dan Matthew mulai berusaha merealisasikan keinginannya.