Find Us On Social Media :

Keputihan Bisa Memicu Alergi Sperma? Inilah Penjelasan Dokter Kandungan

By Alfa Pratama, Jumat, 10 Maret 2017 | 02:34 WIB

Selama hidupnya, sekitar 75% wanita di dunia pernah menderita keputihan, setidaknya satu kali.

Grid.ID - Wanita yang mengalami keputihan memicu terjadinya alergi sperma.

Alergi sperma terjadi bila tubuh kamu membentuk antibodi terhadap sperma suami.

Secara alami, tubuh akan membentuk respons kekebalan terhadap benda asing (antigen) yang masuk ke dalamnya.

Menurut Dr. Achmad Irawan, SpOG, dari Brawijaya Women and Children Hospital, Jakarta Selatan, dalam kutipannya di Nakita.ID dan dikutip kembali oleh Grid.ID, bila terjadi kontak antara sperma dan sistem kekebalan, semua perempuan akan membuat antibodi ini, tapi tak semua antibodi pada perempuan akan memicu aktifnya sistem kekebalan.

Nah, pada kasus alergi sperma, sperma dianggap sebagai benda asing oleh tubuh kamu sehingga akan diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya.

Bisa saja terjadi pada saat masuk pertama kali, kamu belum menunjukkan respons alergi alias baik-baik saja.

Tetapi setelah beberapa kali, tubuh kamu bisa membentuk antibodi yang memberi reaksi pada sperma yang masuk tersebut.

Reaksi antara antigen dan antibodi inilah yang akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh kamu.

Antibodi bisa terbentuk bila dalam hubungan seksual terjadi perlukaan-perlukaan di alat kelamin yang menyebabkan lecet sehingga sel darah putih kamu berkontak dengan sel sperma.

Hal ini bisa pula terjadi pada kamu yang sering keputihan atau mengalami infeksi di saluran vagina.

Dampaknya, sperma yang masuk akan menggumpal sehingga tak bisa melanjutkan perjalanannya saluran indung telur dan bertemu sel telur untuk kemudian membuahi telur tersebut.

Inilah yang disebut infertilitas (kemandulan) imunologis, yaitu infertilitas yang disebabkan gangguan sistem dalam tubuh perempuan itu sendiri.

Alergi cairan mani

Nah, ada pula wanita yang tidak hanya alergi terhadap sel sperma suami tetapi juga alergi terhadap cairan mani (semen) suaminya.

Pada alergi, cairan mani ini gejala mama akan lebih hebat.

Ada yang merasakan gatal dan panas pada organ intimnya, bahkan hingga mengalami pembengkakan dan perlukaan hebat pada vaginanya setelah berhubungan intim.

Reaksi alergi dan perlukaan ini kadang terlihat seperti infeksi jamur, yang mengakibatkan penanganannya tidak sempurna.

Untuk memastikan ada tidaknya alergi sperma, kamu tentu perlu berkonsultasi pada dokter kebidanan dan kandungan yang akan menggali kemungkinan alergi sperma ini dari riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.

Berkaitan dengan infertilitas, pemeriksaan laboratorium untuk melihat ada tidaknya antibodi anti-sperma (ASA) yang terbentuk akibat alergi ini tidak banyak dianjurkan lagi.

Hal ini dikarenakan positif atau tidaknya pemeriksaan ini tidak menguba terapi infertilitas yang akan dilakukan.

Yuk, segera cek.