Laporan wartawan Grid.ID, Al Sobry
Grid.ID – Mirisnya kasus jenazah Hindun yang diisukan ditolak untuk disalatkan di rumah ibadah terdekat lantaran memilih paslon cagub dan cawagub Jakarta nomor dua pada Pilkada Jakarta putaran pertama lalu adalah bagian dari alasan kenapa Giring Ganesha ringan tangan membantu sesama.
“Kasus yang menolak jenazah itu, saya melihat dengan mata kepala sendiri, kita bisa bantu apa?” kata Nidji mengomentari kasus money politic atau politik uang yang dituduhkan kepadanya Selasa (14/3/2017).
“Alhamdulillah suka baksos. Kadang untuk korban banjir, bantuin temen-temen CSR. Rutin, rutin bahkan semua itu di luar pilkada,” katanya.
Termasuk juga, gerakan amal yang dilakukannya pada Jumat, 10 Maret lalu itu adalah bagian dari rutinitasnya di luar dukungannya ke pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat.
BACA DULU: (Dituduh Money Politics, Giring: Saya Datang Nggak Pakai Baju Kotak-Kotak)
“Buat apa saya beramal bilang-bilang. Ada banyak kejadiaan yang bikin pilu, tapi kita nggak tahu apa yang bisa dibantu. Saya melihat dengan mata kepala sendiri, jadi saya lakukan,” katanya tanpa harus semuanya diumbar dan apalagi pamrih ingin balasan.
“Kita namanya beramal sama warga nggak ngarep apa-apa. Saya nggak becanda. Saya nggak bilang apa-apa, nyoblos nomor ini nggak,” jelasnya.
Untuk itu, vokalis Nidji akan lebih berhati-hati lagi jika melakukan kegiatan amal, terlebih di daerah yang rawan dikait-kaitkan dengan kegiatan politik.
“Bahwa namanya juga (beramal) pas lagi pilkada jadi harus lebih hati-hati,” katanya kepada Grid.ID.
BACA JUGA: (Ketahuan Diam-Diam Bagikan Sembako, Giring Punya Alasan Kenapa Dia Nggak Mau Bilang-Bilang?)
“Begini, soal dikait-kaitkan ke politik, paslon inilah, kita beramal ya amal, nggak perlu njilimet,” jelasnya merasa kecewa niat baik membantu dalam kegiatan sosial malah ternodai karena laporan ke bawaslu.