Al Habsyi pun bergaul dengan teman-temannya yang senang fashion, modelling, dugem, begadang, sekadar nongkrong, atau berkelakar.
"Walau tak pernah mencoba minuman keras atau narkoba, kecuali sedikit merokok, saya lupa kalau saya santri. Baju akhirat saya lepaskan," sesal Ahmad.
Tahun 2000, ia ke Jakarta untuk casting.
Teman-teman membujuknya menjadi artis sinetron, jalan pintas menuju dunia selebritas.
(BACA JUGA: Pengacara Bocorkan Umur Istri Kedua Ustaz Al Habsyi, Ternyata..)
Segala petuah sang guru bak tersaput oleh bayangan hidup keduniawian. Beruntung, ketika terti- dur di mobil dalam perjalanan ke ibukota, tiba-tiba almarhum ustaz Ahmad hadir dalam mimpinya, lalu membentak dalam bahasa Arab,
"Berdiri kamu! Bangkit kamu!" sang guru menarik lidahnya, menusukkan pena dan menuliskan sesuatu di lidah itu sambil terus membentak, "Bangun! Bangkit!"
"Hati-hati. Gurumu tak suka pada apa yang kamu lakukan. Ia mengingatkanmu akan ilmu yang telah susah payah diberikan padamu, tapi tidak kau amalkan," kata temannya memberi masukan soal mimpi itu.
Almarhum gurunya telah menuntun Ahmad kembali.
Sang ibu, Syarifah Mardiah Shahab pun menghibur, "Nak, banyak cara yang lebih berkah dan dihargai untuk masuk teve. Caramu itu akan membuatmu lupa salat. Yang memberi rezeki bukan mereka, me- lainkan Allah."
Setelah kejadian itu, Ahmad meneruskan langkahnya sebagai mubalig.
Tahun 2002-2004, ia diundang pejabat Menteri Besar Pahang untuk ikut "Safari Dakwah" di beberapa kota di Malaysia.
Panggilannya kini ustaz Ahmad, sama seperti panggilan gurunya.
Tahun 2005, ia terpilih mendampingi Ustaz Jeffry Buchory (Uje) dalam acara "Sambut Ramadhan" di Palembang tanpa diseleksi.
Ia sendiri kaget saat SCTV mengontaknya. Semua serba mendadak.
Akhirnya, kesampaian juga niat Ahmad masuk teve.
Sejak itu, dia semakin populer hingga bertemu salah satu jamaahnya, Putri Aisyah Aminah dan menikah pada 2006.