Grid.ID - Sadarkah Anda, seorang pengusaha yang sukses bukanlah pengusaha yang asal-asalan dalam mengelola keuangan.
Mereka punya cara & strategi agar keuangan bisa dikelola dengan baik.
Menurut Rico Huang, dalam informasi bisnis kepada wartawan Grid.ID (18/3), ini adalah permasalahan milyaran umat manusia.
Rico Huang sendiri adalah pengusaha muda yang fokus pada bisnis online.
Kini dia punya ribuan reseller, yang membantu memasarkan produknya secara online.
Menurut Rico, masalah orang kebanyakan adalah baru sebentar uang masuk tabungan, besok sudah habis.
Jadi uang itu cuma numpang duduk aja.
BACA JUGA (5 Kesalahan Terbesar Pengusaha, Hindari Jika Tak Ingin Bangkrut)
Setelah itu langsung transit, sudah seperti penumbang bandara.
Nah, Rico mencermati ada 4 kebiasaan pengusaha sukses dalam mengelola keuangan. Simak baik baik ya.
1. Pay Me First
Artinya Bayar saya duluan, maksudnya?
Ketika Anda memilik sebuah income, jangan gunakan uang ini untuk keinginan semata.
Tapi gunakan uang ini untuk urusan perut dahulu atau disebut kebutuhan pribadi
Baru setelah itu uang ditabung.
Ingat, keinginan sama kebutuhan itu berbeda.
Anda harus bisa membedakan mana barang yang lagi ingin dibeli tapi nggak dibutuhkan, atau mana barang yang dibutuhkan banget karena itu memang harus ada.
Ingat ! Pay Me First, bukan Pay All First !
2. Penghasilan Harus Lebih Tinggi Daripada Gaya Hidup !
Orang kaya itu beda sama Orang Kaya Baru !
Makin tinggi suatu penghasilan, gaya hidup harus tetap sama.
Kalau mikirin gengsi, bisa mati kita.
Kombinasikan tips nomor dua ini dengan tips nomor satu.
Jadi setelah punya penghasilan bagus, terapkan gaya hidup biasa aja.
Nah sesudah menabung, bolehlah pakai untuk self reward, dengan memberikan hadiah pada diri sendiri.
Anda punya ide, bekerja keras, maka boleh setelah semua komitmen terpenuhi, apresiasi diri dengan hadiah.
BACA JUGA (Selain Mayangsari, 6 Artis Ini Juga Nikah Dengan Pengusaha Kaya)
3. Pisahkan Rekening Pribadi dengan Bisnis !
Jangan lagi campuradukan rekening pribadi dengan bisnis.
Rico malah berani buka - bukaan, bahwa di perusahaannya sendiri, dia hanya digaji Rp 10jt per bulan.
Gaji tersebut digunakan untuk bensin, makan dengan client, hiburan seperti nonton, makan, jalan - jalan.
Sisanya digunakan untuk beramal dan ditabung.
Penghasilan yang lain?
Masuknya itu ke uang perusahaan.
Kalau tidak dipisahkan, maka nanti tercampur antara pengeluaran perusahaan dengan pengeluaran pribadi.
Semakin tidak disiplin, maka semakin jadilah kelihatan habisnya uang itu.
Misal seperti uang parkir 2000, atau uang tol, ini harus dicatat detail.
Kalau nggak dicatat, nanti bakal bingung deh ini uang kemana.
Selain itu, kita juga bisa tahu nanti ujungnya, uang kita selama ini habis di mana.
4. Prioritas Investasi
Ketika kita menerima uang banyak, prioritaskan dulu mau gengsi dan gaya, atau malah investasi.
Semua pengusaha yang benar-benar usaha, bukan gaya - gayaan bersikap sama.
Mereka akan investasi ke hal yang berguna.
Jadi, kalau ada sebuah peluang dimana butuh uang banyak dan bisa mendatangkan omset, maka prioritaskan untuk invest ke sana.
Jadi , bukan untuk gaya - gayaan.
Contoh : Pada saat memutuskan untuk berbisnis custom casing, Rico tidak memilih untuk membeli mobil mewah.
Meski uangnya ada, tapi tidak untuk itu.
Tapi Rico memilih untuk membeli mesin, moulding, serta peralatan dan membangun pabrik produksi kecil untuk meningkatkan omset penjualan.
Jadi sudah jelas ya, buat kamu yang sudah mulai punya usaha meski kecil-kecilan.
Terapkan prinsip di atas secara disiplin, agar kamu sukses. (*)