Grid.ID - Ciuman mendalam antara dua pasangan, dengan saling lumat lidah dan ludah, ternyata sehat.
Ciuman berat semacam itu akan menggerakkan 34 otot muka. Bibir dipenuhi darah, memancing peredarannya ke seluruh tubuh.
Akibatnya, jantung pun terpompa sampai dua kali lipat denyut normal. Pupil mata mengecil, menciptakan rasa bagai melayang.
Salah kalau laki-laki menganggap ciuman mendalam tidak penting.
Studi di University at Albany menemukan angka: hanya 10% perempuan yang bersedia melakukan hubungan seks tanpa didahului ciuman mendalam.
Ciuman juga bisa menjadi petunjuk kesehatan, kondisi mental, dan ketulusan pasangan Anda.
Ciuman menjadi ukuran chemistry antara dua pasangan. Manis dan hambarnya ciuman tergantung pada manis dan hambarnya hubungan.
Ciuman mesra akan membuat otak Anda bekerja memancarkan neurotransmiter seperti dopamin dan endorfin.
Tercipta rasa senang, dan Anda pun ingin melanjutkan ciuman.
(BACA JUGA: Ternyata Berciuman Bisa Bikin Kamu Tampak Awet Muda, Ini Penjelasannya)
Selain memacu hormon oksitosin, ciuman juga bisa menekan hormon kortisol, si pencipta stres.
Menurut statistik, dan itu dibenarkan oleh riset biopsikolog Onur Gunturkun, 77,5% manusia memiringkan kepala ke kanan waktu ciuman. Tak peduli kidal atau tidak.