Selanjutnya hasilnya dijual di Pasar Arjasa
Ini semua ia lakukan untuk membeli beras.
"Nyare kangkung pas e jual e pasar, gebey mele beres (Cari kangkung lalu saya jual lagi di pasar untuk buat beli beras)," tuturnya.
Ironisnya, di saat pemerintah tengah menggalakkan pengentasan kemiskinan, mbah Siatu tidak ikut menikmati.
Salah satu tokoh pemuda desa setempat, Ribut Supriadi, menjelaskan, Mbah Siati sama sekali tidak tersentuh bantuan pemerintah.
"Jangankan bantuan, beras untuk orang miskin (raskin) dia tidak dapat."
Apalagi data kependudukan, seperti KTP dan KK, dia juga tidak punya," ujar Ribut.
Maka tidak heran, kalau tak ada yang tahu persis berapa usianya.
Sementara Mbah Siati sendiri juga bingung kalau ditanya berapa usianya.
Warga sekitarnya hanya menebak-nebak.
Diperkirakan, nenek ini berusia 85 tahun. (*)