Grid.ID - Raja Ampat merupakan salah satu wilayah kepulauan di Provinsi Papua Barat yang kaya akan wisata bahari.
Selain keindahan alam bawah lautnya, Raja Ampat juga menarik untuk ditelisik dari sisi sejarah.
Salah satunya, soal asal-usul nama Raja Ampat.
Tak ada catatan sejarah baku soal asal-usul terbentuknya nama Raja Ampat.
Sebab, ada sejumlah versi yang hingga kini belum diketahui kebenarannya.
Dilansir Grid.ID dari Nationalgeographic.co.id, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi N Lamatenggo membenarkan hal itu.
BACA JUGA (Wisata di Raja Ampat Makin Seru, Ini Puluhan Agenda Wisata 2017 yang Ditawarkan, Keren!)
Menurutnya, memang banyak versi mengenai sejarah nama Raja Ampat.
"Tiap daerah punya versi sendiri."
"Kalau ditanya mana yang paling benar?"
"Ya kita enggak tahu mana yang paling benar."
"Itu terus berkembang," kata Yusdi saat ditemui di Waisai, Kabupaten Raja Ampat, beberapa waktu lalu.
Salah satu versi yang paling banyak diketahui masyarakat, nama Raja Ampat tak lepas dari kisah para raja dari empat pulau terbesar yakni Waigeo, Salawati, Misool dan Batanta.
Pimpinan di tiap gugusan pulau itulah yang menjadi awal penamaan Raja Ampat.
BACA JUGA (Kapal Pesiar Inggris Nekat Masuk Ke Raja Ampat Saat air Surut, Hancur Deh)
"Ada versi, secara pemerintahan dulu di sini wilayah (Kesultanan) Tidore, jadi di sini dibentuk empat pimpinan pulau besar."
"Waigeo, Salawati, Batanta, Misool, masing-masing punya pimpinan," ujarnya.
Yusdi melanjutkan, dari segi legenda masyarakat hingga saat ini ada yang meyakini jika Raja Ampat berasal dari seorang wanita yang menemukan tujuh telur.
Di mana empat di antaranya menetas menjadi pangeran dan menguasai empat pulau terbesar di daerah tersebut.
"Tapi ada yang cerita legenda tentang penemuan tujuh telur di Wawiai kemudian menetas empat (menjadi raja)."
"Satu menjadi batu dan satu telur menjadi hantu," tuturnya.
BACA JUGA (Unik Banget, Kamu Harus Menyelam untuk Menuju Pantai Playa del Amor,)
Sementara itu Wakil Bupati Raja Ampat Manuel Piter Urbinas pun, tak begitu mengetahui soal asal-usul nama Raja Ampat.
"Bagi saya nama tidak menjadi masalah, kita hanya fokus apa yang bisa lakukan untuk Raja Ampat."
"Literatur sejarah yang dipercayai semua."
"Biarlah itu jadi kekayaan sejarah masyarakat," jelasnya. (*)