Pratu Ansar saat itu bersama dua orang rekannya Pratu Muh Yahya dan Prada Agung melakukan penggerebekan di rumah tersangka namun tersangka tidak ditemukan.
Ketika penggrebekan usai rumah yang digerebek tersebut terdengar gaduh sekitar pukul 20.50 Wita.
Seketika Pratu Ansar dan rekannya yang kembali ketempat penggrebekan tersebut ditikam oleh Rendy Kalikette yang baru bebas pada Oktober 2016.
Pelaku menikam korban menggunakan sebilah pisau di bagian dada sebelah kiri.
Seketika Pratu Ansar terjatuh dan tidak sadarkan diri.
Sedangkan Rendy Kalakitte melarikan diri.
Melihat kejadian tersebut Pratu Muh Yahya langsung mengejar Rendy sedangkan Prada Agung langsung menolong Pratu Ansar yang terjatuh.
Pratu Ansar dinyatakan meninggal dunia pada pukul 22.44 Wit di Puskesmas Pasanea Desa Pasanea, Kecamatan Seram, Ambon.
Komandan Kodim (Dandim) 1426/Takalar yang menyambut kedatangan Jenazah di rumah duka di Dusun Katonokang Desa Bontokanang Kecamatan Galesong Selatan, menyampaikan duka cita yang mendalam.
"Semoga Darma baktinya diterima oleh Allah SWT, dihapuskan segala dosanya dan ditempatkan disisi-Nya. Untuk keluarga yang ditinggalkan diberi kesabanaan kekuatan iman bahwa apa yang dilakukan oleh beliau patut diteladani," ujar Dandim 1426/Takalar Letkol Kav Hendrik Dicson, Senin (20/3/2017).
Jenazah dimakamkan di perkuburan Islam Katonokang secara militer pada Sabtu (18/3/2017) malam. (*)
(Tribun Timur/Reni Kamaruddin)