Find Us On Social Media :

Driver Grab Dibunuh, Awalnya Sang Istri Tulis Status Curiga Lalu Berubah Jadi Ucapan Selamat Jalan

By Dahlan Dahi, Sabtu, 25 Maret 2017 | 03:28 WIB

Status Istri Korban Pembunuhan Driver Grab di Surabaya

GRID.ID - Mayat pria yang ditemukan di sekitar Kenjeran Park Surabaya, Jawa Timur Kamis (23/3/2017) pagi dipastikan sebagai korban pembunuhan. 

Ardian Satrio, Kasatreskrim Polres Tanjung Perak Surabaya, mengungkapkan bahwa korban bernama Denny Ariessandi.

Menurut Ardian, korban adalah driver taksi online Grab yang juga bekerja sebagai Gateaway Manager JnT Express di Betro, Sidoarjo. 

BACA JUGA Ini 3 Status Terakhir Manager JKT48 yang Bernada Kesal Sebelum Bunuh Diri!

Informasi yang dihimpun Grid.id dari TribunJatim.com, warga menemukan jasad Denny Ariessandi tergeletak di jalan.

Jasad Denny ditemukan di pinggir Jalan Larangan, Kecamatan Bulak sebelah utara Kenjeran Park, sekitar pukul 06.30 WIB.

Saat ditemukan, tubuh korban penuh darah bekas tusukan.

Polisi mendatangi lokasi tersebut setengah jam usai mendapat laporan dari warga.

"Kami menemukan sejumlah luka tusukan di perut, pinggang, dan leher belakang sebelah kanan," Ardian sembari pada TribunJatim.com Jumat (24/3/2017). 

Sandra Fransiska Daandel, istri korban sempat curiga saat suaminya tak kunjung pulang.

Dia sempat menuangkan kecemasannya beberapa jam setelah tak bisa lagi menghubungi suaminya. 

Sandra menulis status di akun Facebooknya. 

Sejak jam 05:30 pagi ini ditelpon gak isa, datang kekantor juga katanya udah pulang sejak semalam dan sampe skarang hp gak bisa ditelpon juga.  Juga gak ngabari orang rumah,  kalo hp abis batre ya dimobil bisa di cas. Kalo pulsa gak ada ya kan bisa mampir beli dulu to pa. Knapa kok gak ngabari blasssss to paa... Niy lutut sampe lemeess.. Ada apa kamu pa, dimana?  Semoga slalu dalam perlindunganNya. Amin. 

Tulisan itu ada di akun Facebook Sandra Fransisca Daandel pada jam 09.53 WIB, Kamis (23/3/2017).

Tentu saja Sandra tak menyangka orang yang dinanti telah meninggal saat status itu ditulisnya.

Tepat pada hari status itu diunggah Sandra di Facebook, suaminya ditemukan tewas di jalan.

Menurut Ardian Satrio, ada 46 jumlah tusukan di perut Denny.

Mobil Dibawa Kabur

Mobil yang dipakai Denny adalah Daihatsu Xenia, dengan nopol L 1620 MS.

Mobil dibawa kabur pelaku.

Tepat pukul 13.22 WIB, Sandra kembali mem-posting kata perpisahan atas duka kematian suaminya.

"Ga nyangka pa," tulisnya.

Setelah mendapat kabar kematian suaminya, Sandra kembali mem-posting status di akun Facebook-nya.

"Selamat jalan papa... Mama & Ecin akan selalu mengenangmu, sepanjang hidup kami. Muaaacchh...... We love you so much," tulis Sandra.

Berpindah Rumah

Denny Ariessandi (37), awalnya diidentifikasi sebagai warga Pondok Maritim Indah Blok L, Balas Klumprik Surabaya.

Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Ardian Satrio Utomo mengatakan, korban bernama Deni Arissandi memiliki KTP Pondok Maritim Indah.

"Tapi ternyata sudah pindah dari Perumahan Pondok Maritim, informasinya pindah rumah ke daerah Gedangan," kata Ardian Satrio dikutip Grid.id dari TribunJatim.com, Kamis (23/3/2017).

Ardian menuturkan, saat ditemukan korban penuh darah dan luka.

Luka tusuk ditemukan di bagian perut, dada leher korban.

Polisi Tahu Pelakunya

Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya membentuk tim khusus guna mengungkap kasus pembunuhan terhadap Denny Ariessandi (37).

Tim ini beranggotakan delapan orang anggota Reskrim.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ronny Suseno mengatakan, tim ini diharapkan bisa mengungkap siapa pembunuh Denny.

"Tim beranggotakan delapan orang. Kami masih memburu pelaku pembunuhan ini," sebut Ronny dihubungi Surya.co.id, Jumat (24/3/2017) malam.

Tim khusus Reskrim, kata Ronny, kini terus bekerja memburu pelaku. 

Polisi mengumpulkan barang bukti terkait kasus yang menghobohkan ini.

Orang nomor satu di Polres Pelabuhan Tanjung Perak menegaskan, polisi telah mengantongi identitas dan ciri-ciri pelaku yang menghabisi nyawa Denny. 

Tapi, Ronny belum mau membuka siapa identitas pelaku dimaksud.

"Kami belum berani sebut pelaku, tapi sudah dikantongi. Masih diperlukan bukti-bukti," aku Ronny.

Identitas dan ciri-ciri pelaku, kata Ronny, kini terus dikejar oleh tim khusus Reksrim. "Masih kita cari dan buru (pelaku)," ujarnya lagi.

Saat ditanya ada informasi pelaku sudah tertangkap petugas, Ronny mengatakan belum ada.

Ia bertanya informasi soal pelaku sudah tertangkap itu dari mana.

"Belum, itu informasi dari mana. Kami masih mencarinya," ucap Ronny.