Grid.ID - Ketika seseorang menderita suatu penyakit yang tak kunjung sembuh, biasanya mudah percaya dengan saran-saran atau anjuran yang sebenarnya belum tentu benar.
Hal inilah yang sering membuat si penderita pasrah dibawa ke penyembuhan-penyembuhan non medis.
Padahal banyak penyembuhan non medis yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
BACA JUGA (Kubis Membantu Kurangi Risiko Kanker Payudara, Banyak Vitamin A dan C)
Sering pula terjadi pasien maupun keluarganya percaya dengan mitos-mitos yang sebenarnya tidak perlu diikuti.
Inilah 3 mitos tentang kanker yang salah kaprah yang dilansir Grid.ID dari nova.id.
BACA JUGA (ini Cerita Titiek Puspa Ketika Sembuh dari Kanker Lewat Meditasi)
Mitos 1. Cukup mengetahui riwayat kesehatan ibu pasien Salah besar! Riwayat kesehatan keluarga yang lain juga perlu ditelusuri, tak terkecuali suami.
Suami juga bisa membawa mutasi gen yang bisa meningkatkan risiko kanker serviks.
Kumpulkan informasi dari kedua belah pihak.
Mitos 2 Pemeriksaan pap smears untuk kanker serviks atau rahimcukup sekali seumur hidup. Ini salah juga!
Meski dengan pap smears dapat diketahui adanya potensi kanker serviks, namun pemeriksaan sekali seumur hidup belum cukup.
Mitos 3 Merasa tidak berisiko, karena tidak ada satupun anggota keluarga yang menderita kanker Salah besar!
Faktanya, satu dari 75 perempuan juga bisa terkena kanker serviks.
Penyebabnya berasal dari keluarga yang punya riwayat menderita kanker maupun tidak, serta akibat mutasi gen.
So, carilah informasi yang bisa dipertanggungjawabkan. (*)