Itu peran sejarah dan kontribusi Rhoma untuk musik dangdut yang bisa dikatakan telah menjadi musik rakyat.
Rhoma menyebut terobosannya itu sebagai ”revolusi” pertama.
Lalu, seiring zaman, dangdut mulai menurun.
(BACA JUGA: Ridho Rhoma 2 Tahun Candu Shabu, Ke Hotel Jam 4 Pagi Mau Beli Shabu )
Menurut Rhoma, salah satu sebabnya karena erotisme kemudian masuk dan makin menggejala di musik dangdut.
Sebab itu, dia mencoba melancarkan revolusi kedua.
Saat Rhoma merilis single ”Azza”, muncullah Ridho Rhoma, putra Rhoma yang tengah populer.
"Ya, saya pernah mengumumkan adanya revolusi dangdut kedua. Itu setelah revolusi musik pertama yang saya buat tahun 1970-an dari musik melayu ke dangdut," kata Rhoma kepada Kompas.
"Revolusi pertama itu untuk mengimbangi derasnya musik rock. Orkes melayu seperti Soneta itu pun musiknya berwarna rock,” kata pria kelahiran Tasikmalaya, Jawa Barat, 11 Desember 1946, itu.
Rhoma ikut prihatin dengan menurunnya dangdut tahun 2000-an.
(BACA JUGA: Kronologi Penangkapan Ridho Rhoma, Saat Ditangkap Masih dalam Pengaruh Sabu)
Musik pop sangat dominan dan menggeser musik dangdut, setidaknya di televisi.