Grid.ID - Kerap kita dengar kisruh rumah tangga membuat seorang istri protes.
Ia minta dipulangkan saja pada ayah atau ibunya.
Kalimat itu juga kamu temukan dalam syair tembang lawas yang dinyanyikan Betharia Sonata, dalam lagunya “Hati yang terluka”
BACA JUGA (INFOGRAFIS - Perkara Cerai Ustaz Al Habsyi dan Putri Aisyah Aminah Sampai Berujung Pada Laporan Polisi)
Nah, yang terjadi di kota Banyuwangi, Jawa Timur, sungguh terbalik 180 derajat.
Seorang istri bukan minta dikembalikan ke orangtuanya, namun justru ia yang mengembalikan suaminya ke orangtuanya (mertua istri).
Kok bisa? Ini ceritanya.
Di kota terujung dari Pulau Jawa ini, istilah “Cerai Susuk” bukan hal asing.
BACA JUGA (Percaya Nggak, Hanya Mukjizat Dari-Nya, Satu-satunya Harapan Evelyn Agar Tak Cerai Dari Aming)
Cerai susuk adalah proses gugat cerai yang dilakukan oleh istri.
Selama ini yang sering terjadi adalah menimpa para tenaga kerja wanita di luar negeri.
Di saat ekonomi menghimpitnya, para wanita di kota ini rela berkorban mencari nafkah untuk keluarganya.
Sementara, suami yang seharusnya menjadi tulang punggung keluarga seolah tidak punya tanggung jawab.
BACA JUGA (Djafar Bajammal Soal Ustaz Alhabsyi: Dia Tak Punya Apa-apa Kawin dengan Anak Saya)
Berikut ini penelusuran Grid.ID dari Kompas.com yang mengangkat hasil riset yang dilakukan Lilit Biati, dosen IAI Darussalam Blokagung Banyuwangi bersama rekannya.
"Proses cerai susuk ini sama dengan gugat cerai, yaitu istri yang mengajukan perceraian dan biaya ditanggung oleh pihak istri yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita," jelas Lilit.
Kata Susuk diambil dari istilah jawa "nyusuk" atau mengembalikan.
"Kalau bahasanya orang-orang Banyuwangi, disusuki bojone atau dikembalikan pasangannya, jadi ya dikenal dengan cerai susuk," jelasnya.
BACA JUGA (Lagi, Rumah Tangga Kim Kardashian Dan Kanye West Berada Diambang Perceraian
Uniknya, cerai susuk yang mereka lakukan hanya sepihak.
Istri masih bekerja di luar negeri, proses cerai berlangsung.
Bahkan istri rela membiayai proses cerainya.
Dari penelitian yang dilakukan terhadap 20 pasangan, angka perceraian paling banyak terjadi di Banyuwangi Kota, Licin, Kalipuro, Rogojampi, Muncar, Glenmore, Kalibaru, Purwoharjo dan Bangorejo.
BACA JUGA (Tommy Kurniawan Ikrarkan Cerai Ke Istrinya, Tania Nadhira)
Ada 5 penyebab cerai susuk:
1. Faktor ekonomi yang diakibatkan keterbatasan suami dalam memberikan nafkah kepada istrinya.
2. Penghasilan suami rendah. Suami tidak bekerja dengan alasan merawat anak sehingga menggantungkan hidup dari kiriman istri.
3. Perselingkuhan
4. Fitnah serta campur tangan dari orangtua dan keengganan istri pulang ke tanah air karena sudah nyaman bekerja di luar negeri.
5. Putusnya komunikasi antara suami dan istri (*)