Grid.ID - Traveler mana yang tak ingin berkunjung ke Raja Ampat di Papua.
Pesona alamnya yang luar biasa, serta pemandangan bawah lautnya yang begitu indah, menarik wisatawan dari dalam dan luar negeri untuk berkunjung.
Salah satu ciri khasnya adalah rangkaian empat gugusan pulau yang saling berdekatan.
BACA JUGA (Keindahannya Dikagumi Dunia, Inilah Berbagai Versi Asal-Usul Nama Raja Ampat)
Melihat sekilas fotonya saja, orang pasti akan langsung paham bahwa itu adalah Kepulauan Raja Ampat.
Bila ingin mencari yang sedikit mirip dan tidak perlu pergi jauh-jauh, kamu bisa berkunjung ke Telaga Biru di Semin, Gunungkidul.
Beberapa netizen menyebut Telaga Biru di Semin ini sebagai Raja Ampatnya Gunungkidul.
Bagaimana tidak, sejumlah kolam bekas tambang di atas bukit kapur menyebabkan tempat ini sekilas mirip dengan gugusan pulau di Raja Ampat.
BACA JUGA (Wisata di Raja Ampat Makin Seru, Ini Puluhan Agenda Wisata 2017 yang Ditawarkan, Keren!)
"Selamat siang dari 'Raja Ampat'-nya Jogja.
Panas gini enaknya ciblon kuy. Loc. Bukit Kapur Semin, Gunungkidul, Yogyakarta," tulis akun Instagram @siucok_.
Telaga Biru berada di Desa Candirejo, Kecamatan Semin, Gunungkidul.
Para pengunjung dapat menikmati udara yang masih segar, serta pemandangan indah dari atas perbukitan kapur.
Kolam yang kemudian disebut Telaga Biru oleh warga sekitar, merupakan bekas galian tambang yang terisi air hujan.
Kolam-kolam tersebut biasanya dimanfaatkan para pengunjung sebagai latar belakang saat berfoto ria di tempat ini.
BACA JUGA (Amazing! 10 Tujuan Wisata Terbaik di Dunia, Phuket Thailand Kalah Jauh Sama Bali)
Selain pemandangan alam berupa perbukitan dan persawahan yang indah, pengunjung juga bisa menikmati sunrise ataupun sunset di Telaga Biru.
Lokasinya yang berada di ketinggian menyebabkan pengunjung bisa lebih leluasa menikmati dua peristiwa alam luar biasa, yang terjadi setiap hari itu.
Untuk pergi ke sana, kamu hanya perlu mencari jalan ke arah Semin, lalu Watu Kelir.
Dari sana sudah ada papan penunjuk arah menuju Telaga Biru.
Pengunjung yang datang hanya dikenakan biaya parkir karena belum ada tarif retribusi resmi dari pemerintah.
Aksesnya juga cukup mudah dan pengunjung tak perlu melakukan tracking untuk sampai di Telaga Biru ini. (*)