Grid.ID – Sebagai manusia, sehari-hari kita adalah makan, minum dan memenuhi kebutuhan manusiawi lainnya seperti hubungan biologis misalnya.
Sejak zaman dulu, kita harus (berusaha) memenuhi itu semua untuk bertahan hidup.
Semua itu tak akan terpenuhi jika tak ada penemuan terbaru atau teknologi yang mengikutinya.
Lantas, bagaimana dengan manusia purba yang hidup ratusan ribu tahun yang lalu?
Bagaimana mereka hidup dengan barang-barang rumahan mereka saat itu, termasuk memenuhi kebutuhan menahan jumlah pertumbuhan manusia pun sudah dipikirkan.
BACA JUGA (Inilah 5 Fungsi Lain Kondom, Salah Satunya Untuk Membuka Tutup Botol)
Belum lama ini, seorang kurator di Maryland Archaeological Conservation Laboratory (MAC Lab) menemukan serpihan-serpihan benda selubung mirip kondom yang dulu digali dari sumur terbengkalai.
Seperti dikutip Grid.ID dari Mental Floss, ketika dilakukan ekskavasi pada 1980-an, para ahli arkeologi menemukan sampah-sampah rumah tangga, termasuk, gabus tutup botol, dedaunan tembakau, piring porselen pecah, pemotong rumput, bagian-bagian alat musik kayu, kain, dan serpihan-serpihan sutra.
Dalam proses eskavasi terdapat sebuah benda yang bertuliskan "kertas?"
Tapi kurator langsung menyadari bahwa itu adalah sebuah kondom.
"Bicara soal dimensinya, jelaslah bahwa bentuk dan lainnya tepat untuk itu,” katanya kepada Mental Floss.
BACA JUGA (Inilah "Kondom Pintar" Seharga Rp 1 Juta, Bisa Ngapain Aja Sih?)
Ia melanjutkan, "Saya telah melihat sejumlah referensi Abad ke-18 tentang kondom, sehingga paham ada kemungkinan untuk itu. Dugaan saya, siapa pun yang awalnya menangani artefak itu mungkin terpikirkan kondom juga, tapi mungkin tidak tahu bahwa kondom bisa bertarikh hingga ke Abad ke-18. Artifak ini memerlukan orang yang pernah melihat referensi masa itu untuk mengerti kaitannya."
Sementara itu, melalui buku berjudul "The Humble Little Condom" karya penulis Aine Collier, dituliskan tentang sedikitnya acuan penggunaan kondom di pertengahan abad ke-18.
Baru beberapa dekade setelah Revolusi Amerika kondom mulai dijual dan dibahas secara terbuka di pusat-pusat metropolitan Amerika Serikat seperti New York dan Philadelphia.
Namun saat itu pun kondom masih sedikit tabu.
Seorang imigran Perancis yang sukses menjual kondom mewah dari Paris di toko bukunya di Philadelpha pada 1790-an masih harus membayar suap kepada kapten-kapten kapal untuk menyelundupkan dagangannya ke Amerika Serikat, demikian menurut buku karya Collier itu.
Menurut Rivers-Cofield, tidak ada sumber yang bicara soal penggunaan kondom di kawasan Chesapeake pada paruh pertama abad ke -18.
Keluarga Addison yang dulu memiliki Oxon Hill adalah kumpulan pedagang dan pemilik perkebunan yang kaya, dengan akses ke jejaring perdagangan yang diduga memungkinkan mereka memesan kondom dari tempat produksi utama seperti London.
Begini penampakannya!
Sementara itu, Mirror Online juga merislis kondom yang disinyalir berasal dari abad 18-19.
Benda ini telah terjual dengan harga 460 poundsterling (sekitar Rp 8,9 juta).
Seperti kondom tua pada umumnya, kondom usus domba ini punya penapampakan yang mirip dengan yang ditemukan di Amerika Serikat.
Kondom langka demikian sudah jarang ditemukan dan disebut-sebut salah satu kondom tertua dunia.
Kondom tertua itu terbuat bukan dari karet melainkan dari usus kambing, kondom-kondom tua biasanya terbuat dari usus babi, sapi, dan kambing.
Lantaran harganya sangat mahal, dan dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk membuatnya, kondom-kondom itu dulu hanya dipakai oleh orang-orang kaya.(*)