Find Us On Social Media :

Ular Piton Pilihnya Babi Hutan Daripada Manusia Buat Dimangsa, Buat Kasus Akbar Ini Alasannya

By Octa, Kamis, 30 Maret 2017 | 23:33 WIB

Jasad Akbar saat baru dikeluarkan

Dia akan menunggu sampai tidak ada detak jantung, baru dia akan melonggarkan, terus memakan," paparnya pula.

Maka jika piton yang dilaporkan mencapai tujuh meter, mereka akan mendapat kalori yang dibutuhkan dari korban seukuran manusia.

"Kalau kita dililit piton, jangan kita terlalu berontak-berontak.

Pertama, energi kita habis, kedua, nggak bisa lepas dari piton.

Kalau kita pura-pura lemas, bisa seketika itu ada kemungkinan lolos," kata Nia.

Piton biasanya akan menjatuhkan diri dari pohon-pohon yang tinggi, sehingga Nia memperkirakan bahwa daerah perkebunan kelapa sawit dulunya adalah kawasan hutan yang merupakan tempat mereka mencari makan dan bertahan hidup.

Ukuran piton yang besar membuatnya tidak bisa mengejar mangsa, seperti halnya kobra yang menyukai kebun kelapa sawit di Riau karena teduh.

Namun baik kobra maupun piton kemungkinan melihat kebun kelapa sawit sebagai lokasi mendapatkan sumber makanan.

Bagi ular sanca, kebun kelapa sawit menguntungkan karena kawasan itu menarik perhatian babi hutan, monyet, anjing hutan atau manusia -semuanya berpotensi menjadi mangsa yang bisa memberikan kalori cukup bagi mereka.(*)

BACA JUGA Tragis, Ular Piton di Sulawesi Barat Telan Akbar Hidup-Hidup Mulai dari Kepalanya, Ini Foto Video Saat Jasadnya Ditemukan