Hanya saja, selama ini kurang saksi atau catatan yang baik.
Keterangan paman Akbar, Adhan Andi Tajuddin (45) ikut menjelaskannya.
Menurut Adhan, ular piton raksasa kerap ditemukan di kawasan tersebut sejak masa lampau.
"Di sini memang banyak, pernah juga sebelumnya kita bunuh saat melakukan pembukaan lahan sawit," kata Adhan.
Pada tahun 1980-an, warga setempat juga menemukan ular piton raksasa yang sulit bergerak karena tubuh sudah superberat.
"Pernah juga dulu orang tua sekitar tahun 1983, waktu pertama buka lahan perkebunan saat itu masih kebun coklat, belum ada sawit, ditemukan, saking besarnya tidak bisa goyang dan sudah dikelilingi rumput," ujar Adhan.
Ambo Anang dan Ba’du Aman yang menemukan ular raksasa tersebut. Ambo dan Ba’du sudah wafat.
(BACA JUGA: INFOGRAFIS : Akbar Ternyata Diseret Ular Piton Sejauh 10 Meter Sebelum Ditelan Bulat-bulat dari Kepala Hingga Kaki )
“Saat itu, keduanya hendak meruncingkan kayu dan (tidak sadar) menjadikan (menginjak) ular itu sebagai landasan, barulah diketahui yang diinjak adalah ular, saat keluar darah karena luka," kata Adhan berkisah.
Bahwa Sulawesi banyak ular piton bukan hal yang mengagetkan, karena memang tempat habitatnya.
Bahkan, habitat ular piton juga menyebar ke daerah tetangganya, terutama di pulau Luzon, Filipina.
Di pula yang didiami suku Agta ini juga banyak ular piton dan punya sejarah memakan manusia.