Grid.ID - Sebutan land of smile, sepertinya tidak berlaku nih di industri periklanan di Thailand.
Kehidupan di Thailand menurut warganya di sana begitu kompleks.
Sehingga agar sebuah iklan bisa efisien disajikan, haruslah panjang dan menyayat hati.
Bahkan untuk iklan merk pakaian dalam pun, industri iklan di Thailand harus bikin story line dengan plot seorang wanita yang didiagnosa kanker dan sedang hamil.
Serem kan yah?
BACA JUGA (Sedih Deh, Video Ini Jadi Bukti Jupe Masih Kesusahan Berjalan)
Lalu, kenapa yah iklan di Thailand itu harus banget bikin kita sampai sedih?
Jinn Powprapai, pendiri CJ Worx, agensi iklan spesialis memproduksi iklan emosional di Thailand memiliki jawaban yang akurat.
"Menjadi orang Budha artinya peduli dan memberi."
"Kami sangat bersimpati untuk orang yang kurang beruntung," terangnya.
BACA JUGA (Menyentuh Banget, Ini 7 Video Iklan Tersedih Versi Thailand Yang Mengharu Biru)
Formula ini jelas sangat ampuh di Thailand.
Ralph Brunner, chief marketing perusahaan Asuransi Metlife Asia, yang mana perusahaannya kerap kali menampilkan iklan video emosional, menyebutkan bahwa iklan seperti itu lebih banyak mendatangkan pemasukan bagi mereka.
"Orang Thailand menyukai iklan dengan jenis story telling."
"Seperti halnya film pendek, orang di sini menyukai cerita yang bisa membuatnya menangis atau tertawa," ujarnya.
Metlife tidak memilih genre humor sebagai tema iklannya.
BACA JUGA (Sedih, Raditya Dika Vakum Bikin Film, Ternyata Inilah Penyebabnya)
Metlife malah sukses dengan iklan video yang menceritakan seorang ayah yang berjuang membesarkan anaknya.
Simak videonya berikut ini.
Video ini sendiri sudah dilihat hampir 13 ribu kali oleh pengguna Youtube.
"Ini tema universal yang bisa mengena ke seluruh lapisan masyarakat."
BACA JUGA (Tyas Mirasih Sedih, Tunangan Tanpa Kehadiran Pria yang Dicintainya Begini!)
"Apa yang terjadi ketika kamu merasa down, kamu pergi untuk mencari perlindungan," ujar McCoughan, pelaku agensi iklan di Asia Tenggara.
"Tidak peduli darimana tempatmu berasal, semuanya sama. Perlindungan terbesar disini adalah emosi yang sebenarnya," tutupnya. (*)