Find Us On Social Media :

Misterius, Pria Ini Digigit Ular Paling Berbisa Sebanyak 146 Kali Tapi Tak Mati

By Hery Prasetyo, Jumat, 31 Maret 2017 | 13:09 WIB

Grame Gow dan salah satu ular berbisa. Dia tak mati meski digigit 146 ular berbisa.

Beberapa kali ia nyaris terbunuh karena takabur. "Tiga gigitan taipan dalam satu waktu nyaris membawa saya ke kematian," kenangnya.

"Taipan mematikan karena bisanya mencegah penggumpalan darah. Tapi herannya darah saya bisa menggumpal ketika saya sudah dalam keadaan lumpuh dan kritis."

Selama ini ilmu-kedokteran belum pernah mencatat satu contoh korban gigitan ular yang bertahan hidup begitu ia terserang.

Para pakar medis Australia masih mencoba menyelidiki mengapa Gow tetap hidup.

(BACA JUGA: Ngeri Akbar Ditelan Piton, Perempuan Ini Malah Santai Menangkap Piton Besar)

Barangkali darahnya bisa memberikan petunjuk penting guna menemukan serum untuk gigitan tersebut.

Yang lebih luar biasa, hanya 6 minggu setelah gigitan taipan yang mengancam jiwanya, Gow disambar salah satu dan ular berbisa terbesar dalam koleksinya yang mematikan.

"Saya tak mau diberi serum lagi," katanya. "Sebab setelah digigit taipan, saya menerima dosis serum yang amat banyak. Terbanyak yang bisa diterima tubuh manusia. Akibatnya, selama 48 jam saya benar-benar menderita," ujarnya.

"Bisa itu langsung menyerang tulang saya."

"Andaikata saat itu memegang kapak, pastilah saya potong pergelangan tangan saya. Tapi begitu masa kritis berlalu, tidak ada lagi tanda-tanda bisa di dalam darah saya."

"Sampai sekarang dokter masih meneliti penyebabnya. Tes menunjukkan saya memang memiliki kekebalan sampai tingkat tertentu terhadap beberapa jenis ular, walaupun tidak kebal sepenuhnya."

Meski berkali-kali selamat, Gow bukannya sama sekali tanpa cedera.

Pembuluh vena di leher dan lengannya tampak menonjol menandakah tekanan darah cukup tinggi.

Yang paling ditakuti Gow adalah gigitan dari jenis ular coklat.

(BACA JUGA: Piton Menyebar di Sulawesi dan Sekitar, Seperempat Penduduk Suku Ini Pernah Diserang Piton)

"Pada hari panas, ular coklat cepat sekali mengeluarkan bisa bila diserang ular lain. Kebanyakan ular punya sifat pendiam atau menghindar, kecuali jika diserang," jelasnya.

"Tapi yang satu ini bakal menyerang meski kita masih berada 10 m darinya sambil mengaktifkan kelenjar bisa. Bila kena, tamatlah riwayat kita."

Sedikitnya ada 27 spesies ular baru, termasuk piton Owen Petty dan piton karpet Centranian yang diakui sebagai temuan Gow.

Dia juga mengaku telah memberi ilmuwan lain bukti dari sekitar 100 yang lain.

Sayangnya, rahasia kenapa Gow tetap hidup meski mendapat banyak gigitan ular biasa, belum terungkap.

Padahal, dia tak pernah sengaja membina kekebalan tubuhnya. Itu semua masih misteri dan keajaiban alam, pun anugerah Tuhan.