Find Us On Social Media :

Pasca Piton Menelan Akbar, Tangisan Belasan Wanita Meraung-raung di Rumahnya

By Hery Prasetyo, Sabtu, 1 April 2017 | 14:34 WIB

Munaria (Muna) memangku dua anaknya Nur Aqifah Naila Akbar (3 bulan) dan Putri Asawiyah Azisah Akbar (5), di kediaman duka, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Mamuju Tengah, Sulbar, Jumat (31/3/2017). Foto suaminya, Akbar (kanan)

Setidaknya ada 60-an warga yang menyaksikan proses bedah ular seberat 158 kg itu.

Reptil melata sepanjang 7,1 meter ini membelit dan menelan Akbar di kebun sawit, sekitar 400 meter dari rumahnya di Salubiru.

Kejadiannya, diperkirakan antara Minggu (26/3), Senin (27/3) atau Selasa (28/3) pagi.

Selama tiga hari itulah Akbar hilang, dan baru ditemukan warga Selasa malam. Akbar dimakamkan Rabu (29/3), keesokan harinya.

Muna, wanita yang dinikahi Akbar tahun 2011 lalu itu, mengetahui kabar duka itu, setelah suaminya, sudah 8 jam di liang lahat di pekuburan Kampung Salubiru, Karossa.

(BACA JUGA: Menjanda dan Yatim Piatu, Ini Kesedihan Mendalam Istri dan Anak Akbar Petani Kelapa Sawit yang Tewas Dimakan Ular Piton)

Saat suaminya dimangsa ular, dia dan anaknya tengah berada di Kampung Kaladi, Desa Sulubara Kecamatan Suli Barat, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Sulubara adalah kampung halaman Muna. Sedangkan Salubiru, adalah kampung halaman mendiang suaminya.

Kabar duka kematian suaminya, justru dia ketahui melalui tentenya yang menetap di Samarinda, Kalimantan Timur.

Muna mengetahui suami meninggal atas penyampaian adik kandungnya, Rusdi, yang kuliah di Kota Palopo.

“Rusdi dapat ditelepon dari Tante yang di Samarinda, waktu malam Rabu, jadi dia yang masuk (ke Salubara) kasi tahu ka," kata Muna kepada Tribunsulbar.com.

Di Kaladi, Salubara, ibu kandung Muna, mengaku sempat melihat berita pria yang telen ular melalui siaran TV.