Find Us On Social Media :

REVIEW FILM – GHOST IN THE SHELL, Film dari Anime Terbaik, tapi Bukan Untuk Semua Orang

By Kama, Sabtu, 1 April 2017 | 20:57 WIB

Poster film Ghost In The Shell

Hal tersebut memaksa (entah disengaja atau tidak) Sanders untuk memberikan penjelasan terhadap pemilihan ScarJo untuk memerankan tokoh Asia ke dalam narasi cerita film ini.

Bagi orang yang tidak mengenal serial anime maupun komiknya mungkin hal tersebut tidak menjadi masalah.

Namun, bagi para penggemar komiknya hal ini malah menghilangkan esensi cerita dari Ghost In the Shell yang pada dasarnya adalah memertanyakan unsur kemanusiaan di era mesin dan robot.

(BACA JUGA: Begini Bentuk Kasih Sayang Scarlett Johansson Kepada Bayi-nya di Lokasi Syuting!)

Meski demikian, Rupert Sanders dapat menggambarkan dunia futuristik yang terdapat pada cerita Ghost in The Shell ke layar lebar dengan baik.

Dunia mesin dan robot diperlihatkan dengan hati-hati oleh Sanders, baik dari segi detail dan fungsinya.

Sayangnya, hal tersebut justru membuat orang awam menjadi mengantuk atau boring saat menontonnya.

Karena alur cerita yang berjalan lambat demi menjelaskan dunia tersebut, membuat banyak penonton menguap saat menontonnya.

Ironisnya, hal ini justru demi menyenangkan para fans yang banyak ilfeel gara-gara kasus whitewashing tadi.

(BACA JUGA: Scarlett Johansson Gandeng Chris Evans, Sudah Move On?)

Secara keseluruhan, akting ScarJo tidak jauh berbeda dengan aktingnya di Lucy maupun The Avengers yang tampil sebagai cewek super.

Namun, ada nama aktor gaek yang menyita perhatian yaitu Takeshi Kitano yang berperan menjadi pimpinan Section 9 tempat Major bekerja.

Untuk sebuah film, Ghost In The Shell cukup menghibur meski alur berjalan sedikit lambat.

Rating 3 dari 5 (*)