Lebih dari 20 warga negara asing asal Brunei Darussalam mengunjungi Rumah Batik di kawasan Putat Jaya.
Mereka didampingi petugas Pemerintah Kota Surabaya.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke lokasi eks lokalisasi prostitusi Dolly itu sudah berlangsung berkali-kali.
Bulan lalu, ada kunjungan dari Korea Selatan dan Malaysia.
"Ada delegasi asing yang sedang studi banding di Surabaya, atau mahasiswa luar negeri yang sedang belajar di Surabaya," kata Pengki.
Dalam tiap kunjungan, para wisatawan asing bisa berlatih membatik, mulai dari membuat pola hingga pewarnaan.
"Tapi yang paling senang kalau orang bule yang datang ke sini lalu memborong produk batik buatan warga. Jadi, sekalian bisa jadi tempat pemasaran," lanjutnya.
Namun, sebagian yang lain datang ke Putat Jaya untuk melihat dari dekat perubahan sosial yang terjadi pasca ditutupnya lokalisasi Dolly.
Wajar, karena dulunya lokasi ini kental dengan bisnis esek-esek.
"Dengan adanya bisnis Batik ini, citra Putat akan semakin positif," ungkap Pengki. (*)