Ketika memulai bisnisnya, banyak di antara teman-temannya yang mencemoohnya.
Berdasarkan laporan Shanghaiist, Deng tak ambil pusing, ia malah total fokus pada pekerjaannya.
Bahkan ia bertekad memperluas jaringan bisnisnya, baik lewat media sosial maupun agensi.
Dengan berjalannya waktu, kini Deng sudah punya 60 klien, yang nyaris tetap menjadi pelanggannya.
(BACA JUGA: Ingin Karier Lebih Lancar? Ini 3 Tips Untuk Jalin Hubungan Profesional Lewat LinkedIn)
Pelanggannya ini berasal dari strata ekonomi menengah ke atas, loh!
Tahulah, untuk kelas ekonomi itu, pastilah koleksi baju, sepatu, tas, dan segala perlengkapannya pasti banyak, dan branded semua tentunya.
Untuk menyusun sendiri pastilah kewalahan.
Sejak Deng tangani, semua tertata rapi. Deng pun mulai merapikan dan mengatur lemari baju kliennya.
Ia mengelompokkan busana sesuai kategori jenis dan warna baju.
Berapa tarif yang dipatok Deng?
(BACA JUGA: 8 Fakta Kekayaan Uang Miliaran Eyang Subur yang Fantastis!)