Grid.ID - Marina Abramovic, merupakan seorang artis teater ternama asal Yugoslavia.
Ia sering menampilkan pertunjukkan yang membuat kagum banyak orang.
Abramovic berkecimpung di dunia teater provokatif selama lebih dari 40 tahun, dilansir dari EliteReaders oleh Tribunstyle.
Pertunjukannya yang paling diingat oleh orang-orang adalah "Rhythm 0" yang dilakukan di Studio Morra di Naples, Italia.
Inti dari pertunjukan ini sangat simpel, dalam kurun waktu 6 jam, Abramovic akan berdiri dan memperbolehkan orang-orang yang melihatnya melakukan apapun pada tubuhnya tanpa ada perlawanan.
(BACA JUGA: Doa Bersama untuk Mendiang Inao Jiro di Panggung Teater JKT48 Tampak Kusyuk, Banyak Doa Dipanjatkan Member dan Fans!)
Demi mendalami perannya, ia bahkan menyediakan 72 barang di meja yang bisa mereka gunakan.
Dalam aksinya tersebut, Abramovic berdiri di tengah ruangan dengan papan bertuliskan aturan ini"Ada 72 barang di meja yang bisa dipakaikan padaku sesukamu. Aku adalah obyeknya”.
Selama durasi akulah yang sepenuhnya bertanggungjawab.
Durasi: 6 jam (8 malam - 2 pagi)." Kata Abramovic.
Di antara 72 benda tersebut ada benda yang aman dan berbahaya mulai dari bulu dan bunga, hingga pisau, pisau cukur dan senjata api.
(BACA JUGA: Inilah Sumber Cerita Opera Ikan Asin yang Sekaligus Merayakan Hari Jadi Teater Koma yang ke-40)
Awalnya hanya fotografer yang mendekat dan mengambil gambar.
Namun seiring waktu berjalan, dalam sekejap orang-orang semakin berani berbuat kejam padanya.
"Awalnya membosankan. Seseorang memutar badannya. Seseorang mengangkat lengannya ke udara. Seseorang menyentuhnya dengan mesra," ucap kritikus seni, Thomas McEvilley.
Tak hanya sampai disitu, di jam ketiga, baju yang dipakainya dipotong menggunakan pisau cukur.
Pada jam keempat, pisau yang sama mulai mengenai kulitnya.
Berbagai kekerasan seksual kecil dilakukan pada tubuhnya.
(BACA JUGA: Cornelia Agatha Tiga kali Tolak Rezeki Demi Main di Teater Koma)
Meski menerima perlakuan yang kasar, namun Abramovic sangat berkomitmen pada aksinya ini hingga tak menolak diperkosa dan dibunuh.
Pada 2 jam terakhir, nasibnya semakin mengerikan.
Seseorang meletakkan senapan di tangan Abramovic dan mengarahkan ke lehernya.
Komentar Abramovic atas apa yang diterimanya ini jauh lebih menyakitkan.
"Aku merasa diperkosa, mereka memotong baku, mereka menusukku dengan duri bunga mawar, mengarahkan senjata ke kepalaku," ucapnya.
(BACA JUGA: Sudah Main di Banyak Sinetron, Prilly Latuconsina: Jujur Ini Akting Paling Total)
Beberapa pria bahkan tega menelanjangi dan memegang tubuhnya.
Saat 6 jamnya usai, Abramovic mulai berjalan di antara orang-orang tersebut.
Mengejutkan, bukanya menanyakan keadaanya, mereka malah tak berani melihat wajah perempuan ini secara langsung.
Abramovic menyadari bahwa orang-orang tak ini tak ingin adanya konfrontasi dengannya.
Mereka tidak ingin dihakimi atas apa yang sudah mereka lakukan.
(BACA JUGA: Di Sinetron Terbaru Dewi Persik Ada Tarian Ular, Adu Akting dengan Aktor India)
Bahkan orang-orang ini seakan lupa telah melakukan berbagai hal pada Abramovic.
"Aksi ini menunjukkan ada hal mengerikan dalam kemanusiaan.
Ini menunjukkan seberapa cepat orang bisa melukaimu.
Ini menunjukkan betapa mudahnya untuk melecehkan orang yang tak melawan, tak bertahan.
Ini menunjukkan jika dia menyediakan kesempatan, orang-orang normal bisa jadi sangat kasar."
Simak video aksi Abramovic berikut ini! (*)