Tujuan pengujian tersebut untuk mengetahui bahwa baterai bekerja sesuai rancangan, yakni bisa menahan tekanan hingga 13 kilonewton.
Sebagai gambaran, 1 kilonewton setara dengan beban sekitar 102 kilogram.
Artinya tekanan yang diberikan pada masing-masing baterai itu mencapai sekitar 1.326 kilogram.
(BACA JUGA: Penting! Waterproof dan Water Resistant Itu Beda! Smartphone Kebanyakan Water Resistant, Ini Penjelasannya)
Sedangkan tekanan yang lebih besar, misalnya 20 kilonewton atau setara 2.040 kilogram, akan membuat baterai mulai rusak, berasap, dan memercikkan api.
Hal menarik lainnya adalah skema pengujian yang baru pertama kalinya diterapkan dalam proses pengembangan ini.
Pengujian yang dimaksud adalah simulasi pemakaian dunia nyata.
Para peneliti di Samsung menyimpulkan bahwa rata-rata konsumen memakai smartphone untuk menjelajah internet selama 31 menit per hari, berkirim pesan instan 12 menit, dan menelepon selama 29 menit.
Pengujian berupa simulasi pemakaian pun dilakukan untuk membuktikan bahwa baterai sekaligus Galaxy S8 dan S8+ sudah memadai untuk kegiatan tersebut.
Rangkaian pengujian ini antara lain berupa pengisian dan pengosongan daya dalam baterai smartphone berulang kali selama seharian, meminta seorang penguji menjalankan 44 fungsi dasar smartphone, memakai software untuk menjalankan berbagai konten multimedia.
(BACA JUGA: Mau Charge Smartphone Biar Cepat Penuh? Coba 4 Tips Ini, yang Terakhir Kebiasaan Salah)
Berikutnya, smartphone juga direndam dalam air selama 24 jam.