Grid.ID - Kabanyakan orang akan berpikir manjadi anak pejabat itu menyenangkan.
Selain akan ikut terkenal, tentunya juga bisa mendapatkan fasilitas yang lebih.
Namun hal tersebut sepertinya tidak dirasakan oleh putri pertama wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia Fadli Zon, Shafa Sabli Fadli.
Gadis berusia 19 tahun ini selalu menjadi sasaran kekesalan beberapa pihak yang tidak menyukai ayahnya, Fadli Zon.
Akun Instagram @shafa_fadli pernah memposting komentar dari netizen yang membully-nya.
"Orang-orang suka bertanya: "dari mana kebencian berasal?"
Inilah jawaban Shafa Sabli Fadli yang diunggah di akun instagram.
"Setiap hari aku dikata-katakan baik dari whatsapp, line, insta, dan facebook.
Dari sini, bisa aja aku jadi sakit hati dan mulai menjadi orang yang pembenci, atau ingin balas dendam.
TAPI TIDAK, aku gak akan balas benci dengan benci. Aku gak akan balas hate with hate. Sudah terlalu banyak hate di indonesia.
Aku bukan politikus, aku bukan wakil ketua dpr, aku bukan siapa2.
Jadi kalau lo punya masalah sama ayah aku, bukan berarti kamu cari masalah sama aku.
Kita bukan orang yang sama please stop i'm tired. Aku udah capek sumpah.
Fadli zon is Fadli zon, Shafa is Shafa. #stopthehate,"
Dalam tulisannya tersebut, Shafa menegaskan kalau dirinya memang anak Fadli Zon tapi bukan berarti kekesalan terhadap ayahnya harus dilapiaskan juga ke dirinya.]
Curahan hati kedua Shafa lainnya yang menunjukkan menjadi anak pejabat itu tidak menyenangkan.
Bahkan masalah pribadi seperti keinginannya yang dilontarkan untuk ayahnya bisa menjadi perbincangan publik.
Kasus ini adalah saat Shafa membuat heboh lantaran beredar surat faksimili permintaan fasilitas dan pendampingan dirinya kepada Konsulat Jenderal RI (KJRI) New York, Amerika Serikat dari ayahnya.
Baru-baru ini hal tersebut diungkit-ungkit kembali oleh mantan anggota DPR RI, Ruhut Sitompul. Merasa kesal, ia memposting foto screenshoot berita sebuah media online tentang pernyataan Ruhut yang membanding-bandingkannya dengan anak presiden. "Maaf ya, tapi "minta di VIP, semua harus dijemput" itu anak bapak sendiri kali, pak ruhut pls focus on your own children- you have no right to talk about me. Thank you. SEMUA HARUS DIJEMPUT?? Tinggal di London adanya juga naik tube setiap hari. Lol buat kesel," ujaranya dalam keterangan foto yang diunggah pada 24 Maret 2017.
Selain dua tulisan ungkapan kekesalan Shafa, pada 20 Juli 2016 lalu, ia juga pernah mengunggah hal yang sama.
Ia mengungkapkan sering di-bully habis-habisan tetapi dirinya tidak akan melawan komentar-komentar tersebut.
Ia hanya menuliskan komentar seperti ini :
"Walaupun 2 bulan terakhir aku di bully habis2 dikatain jelek, hitam, suara jelek dan hewan, aku masih cinta Indonesia dan rakyatnya.
Jangan pernah balas kebencian dengan kebencian.
Aku akan selalu kasih balik untuk tanah air walaupun pergi jauh untuk mendapatkan ilmu.
I am not perfect jadi aku gak akan melawan komen2 jahat kalian :).
Terus saja... aku baca semuanya kok hanya Allah SWT yang tau cerita aslinya bukan media,"
Putri Fadli Zon kembali menjadi perbincangan saat Ruhut menyinggung Fadli Zon yang meminta presiden menghapus program revolusi mental.
Pasalnya, presiden terkesan melindungi Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama dari proses hukum kasus dugaan penistaan agama.
"Jadi gak ada hubungannya dengan revolusi mental. Hahahaha, sudahlah, Fadli Zon yang harusnya revolusi mental," kata Ruhut melalui sebuah media online.
"Anaknya Pak Jokowi hidupnya sederhana, sedangkan anaknya Fadli Zon di Amerika minta di VIP, semua harus dijemput, ketika ketahuan malu," lanjut Ruhut menyindir. (*)