Grid.ID - Kasus kanker serviks yang menyerang artis Julia Perez dan kanker payudara yang menggerogoti pemain peran Renita Sukardi, semakin menyadarkan para wanita akan bahaya kanker.
Seperti dikutip dari Medical Daily, masih ada jenis kanker lain yang mengintai para wanita. Apa saja?
(BACA JUGA: Ini 7 Mitos Kanker yang Sering Menyesatkan, Jangan Dipercaya)
1. Kanker Serviks
Nama lainnya adalah kanker leher rahim yang disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV).
Virus ini bisa menular melalui hubungan seksual dan bisa menyebabkan kutil kelamin.
Gejalanya antara lain keputihan yang disertai dengan darah dan bau yang terus menerus, nyeri di daerah panggul, bengkak pada tungkai kaki serta mengalami pendarahan saat berhubungan seksual.
Penyebabnya bisa dikarenakan sudah melakukan hubungan seksual sejak usia dini, gonta ganti pasangan, terlalu banyak melahirkan, terinveksi penyakit HPV serta kurang menjaga kebersihan di organ intim.
Beruntungnya saat ini sudah ada vaksin untuk mencegah kanker serviks.
Mendeteksinya bisa dengan menggunakan metode pap smear mapun IVA.
2. Kanker Payudara
Wanita lebih berpotensi terserang kanker payudara dibandingkan pria.
Gejalanya berupa keluarnya cairan dari puting susu, payudara membengkak dan menebal, adanya benjolan di bawah lengan serta ruam pada kulit payudara.
Kanker ini terjadi karena adanya pertumbuhan sel yang abnormal yang tidak terkendali, artinya sel yang seharusnya mati malah tidak mati dan bahkan sel-sel baru terus tumbuh.
Wanita wajib secara berkala memeriksa payudaranya dari kemungkinan adanya gejala di atas.
(BACA JUGA: Jenis Tumbuhan yang Satu Ini Bisa Kamu Gunakan Sebagai Obat Pencegah Kanker)
3. Kanker Rahim
Kanker rahim memiliki ciri-ciri adanya pendarahan di vagina meskipun tidak sedang haid, nyeri panggul dan masih haid meskipun sudah menopause.
Kanker rahim bisa terdapat di lapisan dalam rahim, yaitu bagian sel yang memproduksi lendir dan cairan lainnya ataupun di jaringan luar rahim.
Menurut Mayo Clinic, kanker rahim yang juga dikenal kanker endometrium (sel kanker yang tumbuh di dinding rahim) yang ditemukan sejak dini dapat meningkatkan harapan hidup pasien.
Salah satu prosedur mengatasi kanker ini ialah dengan pengangkatan rahim agar sel kanker tidak menyebar ke organ lainnya.
4. Kanker ovarium
Kanker ini menyerang ovarium (indung telur) dan susah dideteksi sejak dini, baru disadari setelah stadium lanjut.
Gejala kanker ini antara lain nyeri panggul, sakit perut, kembung, penurunan nafsu makan, hingga masalah menstruasi.
Metode pengobatan terpaksa dengan pengangkatan ovarium untuk mencegah penyebaran.
(BACA JUGA: Cerita Pilu Suami Pesinetron Renita Sukardi: Sel Kankernya Sudah Nyebar)
5. Kanker Vagina
Secara umum gejala kanker vagina adalah perdarahan dari vagina meski tidak sedang menstruasi.
Kanker ini banyak menyerang wanita yang memasuki masa menopause.
Penyebabnya mirip seperti kanker serviks, salahnya infeksi human papillomavirus (HPV).
Untuk menanganinya dengan kemoterapi, radioterapi, eksenterasi atau pengangkatan leher rahim, vagina, rahim dan kandung kemih.
7. Kanker Vulva
Kanker vulva biasanya ditemukan di bagian bibir vagina.
Sejumlah kasus kanker vulva juga dikaitkan dengan infeksi HPV.
Kanker vulva biasanya terbentuk secara perlahan selama beberapa tahun.
Sel-sel yang abnormal itu mulanya dapat tumbuh di permukaan kulit vulva dalam waktu yang lama hingga akhirnya menjadi kanker.
Gejalanya berupa benjolan dan penebalan kulit di bagian vulva dan terkadang disertai dengan gatal-gatal, luka terbuka pada lubang vagina.
(BACA JUGA: Hisap Payudara Bisa Cegah Kanker Pada Wanita, Ini Faktanya!)
8. Kanker Saluran Tuba
Saluran tuba atau dikenal dengan tuba falopi adalah tempat melintasnya sperma menuju sel telur.
Kanker ini kerap ditemukan pada stadium lanjut sehingga angka harapan hidupnya rendah.
Orang yang terkena kanker tuba falopi umumnya tidak merasakan gejala awal atau tanda-tanda adanya sel kanker.
Gejala kista atau tumor jinak yang terbungkus selaput jaringan pada organ reproduksi wanita paling banyak ditemui.
Kista ini bisa diangkat dengan pembedahan dan tidak membahayakan bagi penderitanya.
Daging yang tumbuh di dalam rahim disebut miom.
Jika menyerang wanita hamil, maka tidak boleh diangkat karena akan beresiko keguguran.
Gejalanya berupa pendarahan selama atau diluar masa menstruasi dalam waktu yang lama, sulit hamil, terasa kenyal di bagian perut bawah, adanya benjolan di perut, nyeri hebat selama menstruasi. (*)