Grid.ID - Di masa-masa menstruasi, pembalut menjadi barang wajib yang selalu ada di tas kita.
Tapi tahukah kah kamu kalau sebenarnya pembalut itu berbahaya untuk kita?
Kenapa, ya, kira-kira? Ini alasannya, seperti yang dikutip Grid.ID dari Majalah Kawanku.
(BACA JUGA: Jangan Anggap Remeh Bercak Darah Sebelum Menstruasi, Akibatnya Bisa Fatal Hingga Bikin Kamu Berhenti Haid!)
1. Menggunakan pemutih Jika pada umumnya kamu mengetahui warna pembalut itu putih, tapi pada aslinya materi pembuat pembalut bukan berwarna putih, loh!
Warna putihnya berasal dari bahan pemutih yang mengandung kimia dan tentu saja memiliki efek samping.
Setiap orang memiliki reaksi berbeda terhadap jenis pemutih ini.
Kalau kamu merasa gatal dan panas, artinya kulit kamu sensitif dan tidak cocok menggunakan jenis pembalut tersebut.
(BACA JUGA: Cari Tahu di Sini Kenapa Siklus Menstruasi Kamu Enggak Teratur dan Nyeri Banget!)
2. Pembalut beraroma berbahaya Cewek sering banget khawatir soal aroma tidak sedap di kala mentruasi sehingga memilih pembalut beraroma.
Tapi sebenarnya itu nggak perlu kamu lakukan.
Aroma ini bahkan bisa menambah risiko terkena infeksi jamur dan berpengaruh pada kesuburan.
(BACA JUGA: Belajar dari Kesalahan Pasien Kanker Serviks, Waspadai Gejala pada Organ Kewanitaan Terutama Saat Haid)
3. Jangan sayang pembalut Salah satu cara paling aman adalah rajin mengganti pembalut.
Setelah beberapa jam, darah yang menyerap dalam pembalut berpotensi menjadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri.
Efek panjangnya ini bisa berpengaruh pada infeksi pada rahim kita.
Maksimal kami bisa ganti setiap lima jam sekali.
(BACA JUGA: Jangan Anggap Remeh Kram Perut Saat Haid, Ingat 4 Penyakit Ini Bisa Hantui Kamu, Ngeri Loh!)
4. Beberapa pembalut mengandung plastik Pembalut jenis ini memang anti bocor tapi menyebabkan aliran udara sulit masuk.
Akibatnya celana dalam kita cepat lembab dan membuat kita berisiko terkena infeksi jamur dan gatal kemerahan pada vagina.
5. Kita tidak pernah tahu kandungan dalam pembalut Pernahkah kita perhatikan kandungn apa yang dalam pembalut seperti halnya makanan?
Enggak ada kan?
Makanya itu, kita nggak pernah tahu kandungan dasar apa yang terkandung dalam pembalut makanya kita harus hati-hati. (*)