Grid.ID-Demi mendapatkan tunggangan dengan harga terjangkau, opsi membeli mobil bekas (mobkas) dapat dijadikan pertimbangan.
Tentu semua disesuaikan dengan budget dan kebutuhan kamu.
Masalahnya, dalam kondisi musim hujan seperti sekarang, banyak mobil-mobil bekas korban banjir.
Akibatnya, kerusakan tidak bisa dihindari akibat banjir.
Pada akhirnya pemilik kendaraan menjualnya, tentu setelah didandani terlebih dulu.
(BACA JUGA Mau Beli Mobil Bekas, Pastikan Hal Berikut Ini, Jangan Sampai Menyesal Kemudian)
Oleh karena itu, waspada beli mobil bekas korban banjir.
Masalahnya, mobkas yang pernah terkena banjir memang sulit diprediksi.
Si pemilik pasti telah membersihkan dan memperbaikinya.
Salah satu contoh bagian lampu-lampu yang pernah terkena banjir, bagian dalamnya akan dipenuhi oleh lumpur.
Kalau sudah dibersihkan atau diganti akan sulit memprediksinya.
(BACA JUGA Ladies, Jangan Asal Beli Mobil Bekas Ya, Bisa Habis Uang Kamu Kalau Teledor Dalam Memilih)
Tenang, masih ada hal yang bisa kamu jadikan referensi.
Jika mobil yang akan kamu beli pernah terkena banjir yang parah, pasti di bawah kursinya dihinggapi karat.
Karena pada bagian itu berbahan besi dan sulit dibersihkan.
Perhatikan juga karpetnya, kalau masih baru, waspadalah!
(BACA JUGA Mobil Kamu Terendam Banjir? Ini Tips Cara Klaim Asuransi Mobil Yang Kena Banjir)
Kamu juga mesti curiga kalau interior mobil tersebut terlalu rapi dan bersih untuk mobil seumurannya.
Karena biar bagaimanapun, seiring bertambahnya usia mobil, kondisi material kabin nggak akan sebagus barunya.
Perhatikan juga bahannya, apakah masih orisinil?
Meskipun rapi dan bersih, bahan yang nggak orisinil justru menimbulkan kecurigaan.
Kalau bahan interior nggak bermasalah, kenapa mesti diganti?
(BACA JUGA Mesin Mobil Mati Saat Terendam Banjir? Jangan Nyalakan!, Lebih Baik Lakukan Hal Ini)
Selain itu, kamu juga bisa memperkirakan melalui domisili pemilik atau alamat yang tertera di STNK.
Coba ketahui apakah alamat tersebut adalah daerah rawan banjir.
Daerah rawan banjir bisa kamu cek lewat berita yang muncul setiap tahun.
Misalnya daerah Ciledug, Pluit, Bukit Duri, dan lainnya. (*)