Grid.ID - Masih ingat dengan pemuda yang berhasil meretas domain tiket.com yang menghasilkan uang puluhan miliar?
Haekal aliasSH, bocah asal Tangerang, ditangkap pihak kepolisian karena tindakannya meretas beberap domain web site.
Dikutip dari Tribunnews, Mabes Polri mempertimbangkan Haikal, remaja lulusan SMP, menjadi tenaga ahli penanganan kejahatan siber.
Namun hal ini dapat dilakukan setelah Haikal menyelesaikan proses pidana kasusnya terkait pembobolan akun situs tiket.com bernilai Rp4,1 miliar.
Demikian disampaikan Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul, di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (7/4/2017).
Menurut Martinus, selama ini pihaknya melakukan komunikasi dan perangkulan terhadap para peretas atau hacker.
Namun karena saat ini Haikal terlibat pelanggaran hukum kejahatan siber, pihaknya lebih dulu mengedepankan proses pidana kasusnya.
"Dia (Haikal) harus dihukum dulu untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya," kata Martinus.
"Baru setelah itu kami, pihak kepolisan bisa melakukan komunikasi katakanlah untuk merekrut sebagai ahli dalam membantu penegakan hukum. Tapi, itu setelah dia menjalani hukuman. Tidak hanya dia, hacker-hacker mana pun," katanya.
(BACA JUGA Bocah Tangerang Peretas Situs Itu Pernah Bikin Garuda Indonesia dan Aburizal Bakrie Keok)
Dalam mengeruk keuntungan ini, Haikal bekerja tidak sendirian.
Ia dibantu oleh komplotannya yang terdiri dari tiga orang, KU (19), AI (19), dan NTM (27).
Sama seperti Haikal, ketiganya hanya lulusan sekolah menengah atas.
Komplotan Haikal ditangkap terlebih dahulu pada tanggal 28 Maret 2017 oleh tim Bareskrim Polri di sebuah rumah di Jalan Siaga Dalam, Gang Kemuning nomor 12, Kelurahan Damai, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto didampingi Kanit I Subdit III Direktorat VI Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim di Mabes Polri, Jakarta, yang dikutip Grid.ID dari Tribunnews, masing-masing pelaku yang menjadi komplotan Haikal mempunyai peran masing-masing.
Dari pemeriksaan, Rikwanto menerangkan bahwa MKU berperan menawarkan penjualan tiket pesawat dengan akun di facebook dengan nama Hairul Joe.
Dia mempunyai akun user name dan password untuk masuk ke server Citilink yang didapat dengan cara meretas situs tiket.com bersama tersangka SH (19).
AI bertugas memasukan data permintaan tiket pesawat Citilink dari pembeli ke aplikasi jual beli tiket online Citilink yang sudah dibuka oleh MKU.
Setelah kode booking tiket pesawat didapat, kode booking tersebut dikirimkan ke pembeli.
Setelah itu NTM berperan mencari pembeli tiket pesawat Citilink dengan akun facebook Nokeyz Dhosite Kashir.
Setelah calon pembeli tiket didapat, data order pembelian dikirimkan kepada AI.
Selanjutnya, AI melaksanakan tugasnya sebagai peng-input data ke aplikasi jual beli tiket online Citilink dan mengirimkan kode booking tiket pesawat yang didapat ke pembeli.
Menurut Rikwanto, SH atau Haikla adalah orang yang pertama kali atau otak pelaku pembobolan situs jual beli tiket online tiket.com pada server maskapai Citilink Indonesia.
Pembobolan dilakukan pada tanggal 11 hingga 27 Oktober 2016. (*)