Find Us On Social Media :

Lagi, Bunuh Diri Disebarkan di Media Sosial, Korbannya Pengemudi Grab Bike

By Alfa Pratama, Sabtu, 8 April 2017 | 03:43 WIB

Sekitar 90% pelaku bunuh diri memiliki gangguan mental atau psikologis

Hingga saat ini, polisi berencana memeriksa kekasih korban untuk mengungkap motif Yohanes gantung diri. 

Namun diduga, Yohanes nekat mengakhiri hidupnya dengan cara tragis karena persoalan asmara.

"Korban mengirimkan video itu ke sang kekasih pada hari Kamis (6/4) pukul 21.00," jelas Rajiman.

Menurut Rajiman, kasus ini terungkap saat sang ayah, Tyo Y Ngadiyo (45) hendak membangunkan korban dari tidurnya.

Saat pintu diketuk, Yohanes tidak menyahutnya dan pintu terkunci dari dalam.

Tyo lalu mengintip situasi kamar anaknya lewat celah jendela. Dia pun terkejut, mendapati sang anak telah gantung diri di tengah kamar.

"Yohanes dalam keadaan tergantung dengan seutas tali tambang yang terikat di baja ringan di bagian plafon kamar.

Di sana juga terdapat tangga lipat yang digunakan korban untuk gantung diri," kata Rajiman.

Mengetahui hal itu, Tyo berusaha membuka kaca jendela kamar korban menggunakan alat seadanya.

Bersama kakak korban Yosef Singgih Guritno, Tyo lalu menurunkan tubuh anaknya yang tergantung di plafon kamarnya.

"Keluarga lalu melaporkan hal ini ke polisi untuk ditelusuri," ungkapnya.

Meski demikian, kata dia, pihak keluarga menolak upaya polisi untuk mengotopsi jenazah Yohanes.

Mereka telah mengikhlaskan kepergian Yohanes untuk selama-lamanya.

"Pihak keluarga telah membuat surat pernyataan tentang ketidaksediaannya untuk jenazah korban diotopsi," jelasnya. (*)