Find Us On Social Media :

Beli LPG, Seorang Penjual Kopi Jadi Orang Terakhir yang Datang ke Rumah Korban Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

By Menda Clara Florencia, Kamis, 15 November 2018 | 20:25 WIB

Taufik saat ditemui Grid.ID di Bojong Nangka 2, Kota Bekasi, Kota Bekasi, Kamis (15/11/2018).

Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia

Grid.ID - Siapa sangka penjual warung kopi, Taufik di dekat rumah korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi jadi orang terakhir yang bertemu korban Diperum Nainggolan (38) sebelum dibunuh.

Taufik mengaku sempat membeli gas LPG ukuran 3kg ke warung milik Diperum Nainggolan.

Padahal saat itu warung Diperum Nainggolan sudah tutup.

Namun Taufik mengaku kenal dengan Diperum Nainggolan, sehingga ia tak sungkan mengetuk pintu rumahnya.

Baca Juga : Penyelidikan Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Terus Berlanjut, Polisi Temukan Celana Berlumuran Darah di Kamar Terduga Pelaku

"Bapaknya yang bukain, warung sudah tutup, tapi pintu samping masih terbuka lalu saya ketuk pintunya beli gas," kata Taufik, kepada Grid.ID di Bojong Nangka 2, Kota Bekasi, Kota Bekasi, Kamis (15/11/2018).

Saat itu Taufik dilayani oleh Diperum Nainggolan.

Ia pun bingung mengapa warung korban sudah tutup pada waktu itu.

Padahal biasanya, Diperum Nainggolan masih melayani pelanggan warungnya hingga pukul 23.00 WIB.

Baca Juga : Ternyata Terduga Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Sempat Tinggal Bersama Korban

"Saya ke sana jam setengah sepuluh, biasannya tutup jam sebelas malam," lanjut Taufik.

Seraya mengingat pertemuan terakhirnya dengan Diperum Nainggolan, Taufik mengatakan saat ia membeli gas, belum ada mobil yang diduga ditumpangi oleh terduga pelaku.

"Belum, belum ada mobil," pungkasnya. (*)