Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia
Grid.ID - Mantan ketua Rukun Tetangga tiga periode RT 02 Jalan Bojong Nangka 2, Agus Abdullah memiliki usaha yang sama dengan korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi.
Agus Abdullah mengatakan, meski rumah mereka berhadapan dan memiliki usaha yang sama, ia tak pernah memiliki masalah dengan keluarga korban.
"Tidak pernah ada apa dengan korban meski rumah kita berhadapan dan usaha kami sama," kata Agus Abdullah, kepada Grid.ID di depan lokasi pembunuhan di Jalan Bojong Nangka II, Kota Bekasi, Jawa Barat, Kamis (15/11/2018).
Agus Abdullah dan korban, Diperum Nainggolan (38) masing-masing tak pernah menganggap usaha mereka bersaing satu sama lain.
Mereka tetap bertetangga seperti biasanya.
"Enggak, tidak pernah saingan. Tidak pernah menganggap saingan," pungkasnya.
Penjual Kopi Jadi Orang Terakhir yang Datang ke Rumah Korban
Siapa sangka penjual warung kopi, Taufik di dekat rumah korban pembunuhan satu keluarga di Bekasi jadi orang terakhir yang bertemu korban Diperum Nainggolan (38) sebelum dibunuh.
Taufik mengaku sempat membeli gas LPG ukuran 3kg ke warung milik Diperum Nainggolan.
Padahal saat itu warung Diperum Nainggolan sudah tutup.
Namun Taufik mengaku kenal dengan Diperum Nainggolan, sehingga ia tak sungkan mengetuk pintu rumahnya.
"Bapaknya yang bukain, warung sudah tutup, tapi pintu samping masih terbuka lalu saya ketuk pintunya beli gas," kata Taufik, kepada Grid.ID di Bojong Nangka 2, Kota Bekasi, Kota Bekasi, Kamis (15/11/2018).
Saat itu Taufik dilayani oleh Diperum Nainggolan.
Ia pun bingung mengapa warung korban sudah tutup pada waktu itu.
Padahal biasanya, Diperum Nainggolan masih melayani pelanggan warungnya hingga pukul 23.00 WIB.
Baca Juga : Ternyata Terduga Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi Sempat Tinggal Bersama Korban
"Saya ke sana jam setengah sepuluh, biasannya tutup jam sebelas malam," lanjut Taufik.
Seraya mengingat pertemuan terakhirnya dengan Diperum Nainggolan, Taufik mengatakan saat ia membeli gas, belum ada mobil yang diduga ditumpangi oleh terduga pelaku.
"Belum, belum ada mobil," pungkasnya. (*)