Find Us On Social Media :

Jangan Sok Bantu Korban Kecelakaan, Akibatnya Bisa Fatal, Ini Penjelasannya

By Octa Saputra, Minggu, 9 April 2017 | 04:43 WIB

Jangan Sok Bantu Korban Kecelakaan, Akibatnya Bisa Fatal

Grid.ID - Tentu kamu pernah melihat kejadian kecelakaan saat di jalan.

Karena rasa belas kasihan yang tinggi dan keinginan untuk menolong sesama, kamu pasti tergerak untuk memberikan bantuan. Itu nggak salah kok.

Korban kecelakaan lalu lintas harus segera mendapat pertolongan untuk menyelamatkan nyawanya.

Namun, hati-hati, jangan sampai pertolongan yang diberikan justru memperburuk kondisi korban.

(BACA JUGA : Bocah Berani Banget Pakai Tangan Kosong Menangkap Ikan Lele Segede Badannya Sendiri, Lihat Videonya)

Tim dokter dari Trauma Center Rumah Sakit Siloam TB Simatupang, dr. Sadabaskara, SpOT mengatakan, sering sekali orang salah kaprah saat menolong korban kecelakaan.

Misalnya, memberikan minum pada korban kecelakaan dalam kondisi berat atau gawat darurat.

"Kalau dikasih air minum, yang terjadi aspirasi (masuknya air ke paru-paru), masyarakat awam harus tahu," ujar Sadabaskara dalam diskusi

"Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Pekerja" di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Air minum biasanya diberikan dengan maksud menenangkan korban kecelakaan.

(BACA JUGA : Salut! Pegawai PT KAI Nemu Hape di Gerbong KRL Bekas Kiriman Dari Jepang, Malah Kaya Begini Sekarang)

Namun, tak semua korban kecelakaan perlu diberi air minum.

Dalam kasus kecelakaan, kamu tentu tidak tahu kondisi pasien yang sesungguhnya.

Jika mengalami cedera pada tubuh bagian dalam, misalnya daerah perut, pemberian air minum justru bisa memperburuk keadaan.

Dr. Roys Pangayoman, SpB yang juga dari Trauma Center RS Siloam TB Simatupang menambahkan, berat atau tidaknya cedera yang dialami korban kecelakaan gawat darurat tak bisa dilihat secara kasat mata.

"Pasien gawat darurat yang mengalami kecelakaan itu berbeda, sering yang lukanya telihat cuma sedikit,” terang Roys.

Lecet, ternyata luka di dalamnya berat. Cedera banyak terjadi di perut, yang paling sering kena itu limpa," lanjut Roys.

Untuk itu, korban sebaiknya segera dibawa ke bagian gawat darurat rumah sakit untuk segera mendapat pertolongan pertama yang tepat.

Memindahkan korban kecelakaan dari tempatnya terjatuh juga perlu hati-hati.

Sebagai penolong tentu tidak tahu apakah ada bagian tulang yang patah.

Apalagi, jika korban tidak sadarkan diri yang tidak bisa menunjukkan bagian yang sakit.

Jika salah mengangkat tubuh korban, justru bisa memperburuk kondisi patah tulangnya.

Pergerakan tubuh korban harus seminimal mungkin.

Jika ragu, lebih baik segera panggil ambulans untuk menolongnya.

So, bukan bermaksud menghalangi niat baik kamu, tapi kamu harus hati-hati saat menolong korban kecelakaan.(*)