Find Us On Social Media :

Nah Loh, Komikus Indonesia Memasukkan Unsur Penistaan Agama ke Komik X-Men Milik Marvel

By Kama, Minggu, 9 April 2017 | 13:02 WIB

X-Men Gold #1 adalah komik yang mengandung kontroversi

Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya

Grid.ID – Demo pada tanggal 2 Desember 2016 lalu atau yang lebih dikenal sebagai demo ‘212’ kembali menjadi perbincangan, kali ini di dunia Internasional.

Semua gara-gara seorang komikus dari Indonesia yang bernama Ardian Syaf, dirinya menggambar komik X-Men untuk Marvel.

(BACA JUGA: Komik Ini Bikin Ngakak: Begini Jadinya Kalo Bos Kamu Adalah Seorang Kucing)

Pekerjaannya ini tentunya adalah pekerjaan impian bagi semua orang yang bekerja di dunia ilustrasi, karena bisa bekerja untuk Marvel sampai dengan DC sebagai perusahaan komik ternama di dunia.

Namun, Ardian melakukan kesalahan sehingga Marvel menegurnya dan kemungkinan besar akan memberikannya sanksi.

Kesalahannya adalah dengan memasukkan unsur politik ke dalam komik terbitan Marvel, yaitu X-Men Gold.

Ardian memasukkan unsur demo terkait penistaan agama yang dituduhkan kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

X-Men Gold adalah serial baru, di mana pada nomor perdananya itu Ardian menggambar tulisan ‘QS 5:51” pada kaus anggota X-Men, dan tulisan ‘212’ di tembok sebuah gedung.

Sebagaimana kita ketahui, ‘QS 5:51’ adalah surat Al-Maidah ayat 51 yang menjadi pusat perhatian di Indonesia karena Ahok dituduh menistakan agama Islam karena ucapannya mengenai surat tersebut.

Sedangkan ‘212’ adalah angka yang dikenal sebagai tanggal dilaksanakannya demo besar-besaran di Jakarta terkait kasus penistaan tersebut.

(BACA JUGA: Tak Ada Lagi Perseteruan Professor X dan Magneto di Film Terbaru X-Men, Serta Info Spin Off Baru X-Men)

Meskipun Marvel yang bermarkas di Amerika Serikat tidak terkait dengan situasi politik di Indonesia, unsur politik yang dimasukkan Ardian ke komik X-Men itu berimplikasi cukup serius.

Terlebih lagi isu anti semitik atau anti yahudi di Amerika dianggap serius, sedangkan bunyi surat Al-Maidah ayat 51 itu bisa dianggap sebagai anti yahudi.

Untuk itu Marvel mengeluarkan pernyataan lewat situs comicbook.com, “Gambar pada X-Men Gold #1 dimasukkan tanpa pengetahuan terkait cerita di baliknya.”

“Referensi yang ada tidak menggambarkan pandangan dari penulis, editor, maupun siapapun di Marvel yang sangat bertentangan dengan pedoman Marvel Comics dan X-Men sejak kami berdiri.”

“Gambar tersebut akan dihilangkan dari cetakan berikut, versi digital, dan trade paperback. Langkah pemberian sanksi akan dilakukan.” Tutup Marvel.

(BACA JUGA: Tak Hanya Inul Daratista, 6 Artis ini Juga Pernah Dianggap Menghina Ulama dan Agama, Salah Satunya Jupe)

Apa saja sanksi yang diberikan tidak disebutkan, namun karena status Ardian Syaf hanyalah freelance kemungkinan besar masa depannya di Marvel tidak lama.

Ardian Syaf memulai karirnya di komik mulai dari tahun 2007, di mana dirinya sempat bergabung ke DC Comics juga.

Karyanya juga sempat mendapatkan beberapa nominasi Hugo Award yang merupakan penghargaan bergengsi untuk dunia komik Internasional.

Tidak jelas apakah Ardian juga salah satu peserta demo 212 sehingga apa tujuannya memasukkan unsur tersebut masih menjadi misteri. (*)