Find Us On Social Media :

Kisah Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi, Dicekik serta Dimultilasi Hingga Dilarutkan dengan Cairan Kimia dan Dibuang ke Saluran Air

By Dwi Ayu Lestari, Minggu, 18 November 2018 | 15:16 WIB

Kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Laporan Wartawan Grid.ID, Dwi Ayu Lestari

Grid.ID - Kisah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi menyita perhatian dunia Internasional.

Kisah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi begitu kejam dan brutal.

Niat Jamal Khashoggimengurus dokumen pernikahan di gedung Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki justri berujung maut (2/10/2018).

Baca Juga : Hasil 'X-Ray' Tas yang Diduga Milik Pembunuh Jamal Khashoggi Tunjukkan Benda Tak Wajar, Mulai dari Pisau Bedah Hingga Alat Kejut Listrik

Pembunuhan terhadap jurnalis ini termasuk dalam kategori pembunuhan berencana.

Dalam sebuah rekaman yang telah diselidiki oleh kepolisian, Jamal Khashoggi dicekik menggunakan kantong plastik setelah ia memasuki gedung tersebut.

Jamal Khashoggi meregang nyawa setelah dicekik selama 7 menit oleh para pelaku.

Tak cukup menghilangkan nyawa Jamal Khashoggi, para pelaku juga menghilangkan jejak dengan melenyapkan jenazah jurnalis berusia 59 tahun ini.

Baca Juga : Jenazah Jurnalis Jamal Khashoggi Ditemukan! Sebelum Dimutilasi, Tubuhnya Disiram Cairan Asam Sampai Mencair

Jamal Khashoggi dimultilasi hingga menjadi bagian-bagian kecil.

Jenazah yang telah dimultilasi tersebut kemudian diberi cairan asam dan dibuang ke saluran air oleh para pelaku.

Melansir dari Kompas.com, penyidik kasus Jamal Khashoggi percaya bahwa jenazah Khashoggi dilenyapkan menggunakan cairan asam hingga mencair dan dibuang ke saluran air.

Berdasarkan ulasan dari Turki Daily Sabah, Arab Saudi mengirim tim berjumlah 11 orang berisi pakar kimia dan racun untuk membersihkan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Baca Juga : Pembunuhan Jurnalis Jamal Khashoggi Terungkap Lagi, Dicekik, Dimutilasi dan Sisa Tubuhnya Dihancurkan

Hingga Jamal Khashoggi dinyatakan tewas karena pembunuhan berencana, Riyadh masih belum menunjukkan di mana jenazah kolumnis The Washington Post tersebut dikubur. (*)